REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Iman dan Ketaqwaan (imtak) harus diseimbangkan dengan penguasan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Dengan penguasaan dua bidang itu, mental anak-anak didik diharapkan bisa lebih berkembang dengan seimbang.
Pengawas TK dan SD dari Dinas Pendidikan Jakarta Selatan, Agus Wahyudi, mengatakan acara semacam pentas seni Pendidikan Agama Islam (PAI) akan membuat siswa lebih bisa meningkatkan ketakwaannya. Menurutnya, lomba semacam ini harus terus digelar agar siswa tidak hanya berpacu untuk lomba-lomba ilmu pengetahuan saja.
‘’Kita berharap anak-anak kita mulai dari tingkat SD bisa lebih merata kemampuannya di bidang imtak dan iptek,’’ ujar Agus, Kamis (19/12).
Lomba Keterampilan dan Pentas PAI digelar, Kamis, di halaman SDN Cilandak 08 Pagi. Dalam kegiatan ini, sebanyak 252 peserta yang berasal dari enam SDN di wilayah VII Cilandak berlomba menampilkan kemampuan seni di bidang Agama Islam. Sejumlah perlombaan di antaranya da’i cilik, qasidah, azan, kaligrafi, dilombakan dalam kegiatan tahunan ini.
Salah satu lomba yang cukup menyita perhatian adalah da’i cilik. Peserta da’i cilik yang berasal dari siswa-siswa kelas rendah atau kelas III ke bawah ini, tampil percaya diri menyampaikan ceramahnya di hadapan ratusan penonton, para orangtua siswa juga guru-guru mereka.
Menurut Sarmin, Kepala SDN Cilandak 13, bibit-bibit da’i cilik sudah dikader sejak dini. Caranya, kata dia, siswa yang sudah dipersiapkan, setiap hari diberikan bacaan ayat-ayat untuk dihapalkan. Setelah itu, pihak sekolah bersama orangtua murid akan bersama-sama membuat naskah untuk dihapalkan oleh siswa. ‘’Ini berlangsung terus menerus, orangtua siswa selalu berkonsultasi dengan kami dan mereka sangat kreatif,’’ ujar Sarmin.
Dalam lomba yang diikuti enam SDN di wilayah VII Cilandak ini, berhasil keluar sebagai pemenang terbanyak adalah tuan rumah SDN Cilandak 08 Pagi dengan menggondol 12 piala. Pemenang terbanyak kedua adalah SDN Cilandak 19 Pagi dan urutan ketiga SDN Cilandak Barat 13.