REPUBLIKA.CO.ID, SUMBAWA BESAR -- Camat Lunyuk, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Lukmanuddin AR menyebutkan belakangan intensitas pencurian ternak di wilayahnya semakin meningkat, terutama setelah musim hujan tiba.
"Begitu musim hujan tiba, pencurian ternak makin marak. Kami berharap institusi kepolisian maupun TNI dapat menambah personel untuk langkah pengamanan," kata Lukmannuddin, di Sumbawa Besar, Kamis (12/12).
Menurut dia, selama ini pihaknya menilai jumlah anggota dari kepolisian maupun TNI sangat minim dan tidak sebanding dengan jumlah pelaku maupun jangkauan wilayahnya.
"Untuk memobilisasi petugas kepolisian atau TNI dari Sumbawa saat ada kejadian, tidak mudah dilakukan karena jaraknya cukup jauh," ujar pria yang biasa dipanggil Lukman.
Dikatakan Lukman, beberapa waktu lalu, sempat peristiwa kontak senjata, di mana satu anggota TNI melawan belasan kawanan pencuri ternak. Ketika kawanan itu beranjak pergi sambil membawa ternak dan meninggalkan perairan Lunyuk, baru anggota kepolisian datang.
Kondisi ini, jelas Lukman, membuat situasi di kawasan Lunyuk sering mencekam dan ternak warga setempat nyaris habis.
Maraknya aksi pencurian ternak di wilayah tersebut, diakui dia, membuat warga setempat menjadi enggan menjalani profesi sebagai peternak. Kejadian ini semestinya mendapat perhatian serius mengingat pencurian ternak semakin merajalela dan pelakunya dikenal sangat sadis.
"Kalau bisa pengamanan laut diintensifkan, dan personel keamanan di Lunyuk ditambah dalam rangka back-up pengamanan swakarsa yang dilakukan warga selama ini," saran Lukman.