Kamis 05 Dec 2013 10:09 WIB

Soetrisno Bachir: Tiket Kepemimpinan ASEAN Sudah Tersedia untuk Indonesia

Soetrisno Bachir
Foto: Republika
Soetrisno Bachir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Indonesia yang terpilih pada Pilpres 2014 diharapkan bukan hanya menjadi pemimpin Republik Indonesia, melainkan juga mampu mengambil peran sebagai pemimpin regional Asia Tenggara.

“Indonesia telah dianggap sebagai pemimpin ASEAN, sehingga presiden yang terpilih nanti harus memiliki visi strategis tentang ASEAN,” ujar Ketua Umum Perhimpunan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB PII) Soetrisno Bachir dalam Majelis Reboan di Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (4/12) malam.

Dengan kepemimpinan di Asia Tenggara, Indonesia diharap akan menjadi pemain penting dalam dinamika global. Hal ini disebabkan karena Asia Tenggara akan menjadi kawasan strategis, tempat berbagai kepentingan dunia bersinggungan.

“Kita lihat perhatian Amerika terhadap Asia Tenggara semakin besar, Cina juga menunjukkan kepentingannya yang semakin besar, demikian juga India dan negara-negara Arab semakin mendekat ke kawasan ini,” imbuh Soetrisno.

Apalagi Indonesia sudah menjadi anggota G-20, klub dua puluh negara terkaya di dunia. “Maka tiket kepemimpinan Indonesia di kawasan ini sudah tersedia, tinggal apakah kita mau atau tidak,” imbuh Soetrisno.

Namun Soetrisno juga menilai bahwa persiapan Indonesia menghadapi terbentuknya Masyarakat ASEAN pada 2015 masih lemah. “Daya saing ekonomi Indonesia masih kurang kuat, sementara para elite masih terkuras perhatian dan energinya untuk bersaing di 2014. Padahal kemampuan bersaing Indonesia masih harus ditingkatkan secara serius.”

Menghadapi hal tersebut, Soetrisno mengingatkan agar pemerintah Indonesia bergegas menyelesaikan banyak pekerjaan rumah yang masih terbengkalai. “Para elit jangan hanya sibuk mengurusi kepentingan sektoral dan jangka pendek saja,” ingatnya.

Perhatian terhadap isu regional ini juga disambut dengan antusias oleh para tokoh yang hadir dalam forum tersebut, seperti oleh Ketua Umum Partai Bulan Bintang MS. Ka’ban, Presidium ICMI Marwah Daud Ibrahim, serta para aktivis dari berbagai parpol, ormas, dan kekuatan politik lainnya.

Para peserta diskusi berpendapat bahwa pengaruh Indonesia di level dunia akan semakin mengangkat peran umat Islam di panggung global. “Karena  Indonesia adalah negara berpopulasi muslim terbesar di dunia, dan Islam adalah agama yang paling banyak dianut oleh penduduk dunia.”

“Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan populasi muslim terbesar di dunia adalah modal kuat Indonesia untuk berkiprah di panggung global, maka jangan disia-siakan,” demikian pungkas Soetrisno Bachir selepas acara diskusi Majelis Reboan tersebut.

Sebagaimana diketahui, bahwa KB PII adalah perhimpunan yang mewadahi alumni Pelajar Islam Indonesia (PII) yang banyak mewarnai sejarah umat Islam Indonesia sejak tahun 1947.  Perhimpunan KB PII sendiri didirikan pada 28 Mei 1998 di Masjid Istiqlal di Jakarta. Hingga saat ini KB PII telah memiliki kepengurusan di seluruh provinsi, serta hampir keseluruhan Kabupaten dan Kota di Indonesia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement