Kamis 28 Nov 2013 15:17 WIB

Gita Wirjawan Ogah Terbuka Biaya Belanja Iklan Kampanye

Rep: Ira Sasmita/ Red: Mansyur Faqih
Gita Wirjawan
Foto: Antara/Fanny Octavianus
Gita Wirjawan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peserta konvensi capres Partai Demokrat, Gita Wirjawan terus melakukan upaya meningkatkan popularitas dan citra positif melalui sederetan iklan kampanye di berbagai media massa. Selama dua pekan terakhir, penampakan wajah Menteri Perdagangan itu intensif melalui iklan kampanyenya.

Sayangnya, saat dikonfirmasi Gita enggan mengomentari tentang biaya belanja iklan kampanyenya. "Ya, nanti kita hitung," ujar Gita di Jakarta, Rabu (27/11).

Saat diajukan lagi pertanyaan yang sama, termasuk pemasangan iklan yang dilakukan cukup masif Gita hanya menjawab singkat.  "Berani lebih baik," ujarnya.

Kata-kata itu memang digunakan sebagai tagline di setiap iklan kampanyenya. Iklan dengan logo 'Gita 2014 Berani Lebih Baik' itu terlihat di berbagai media massa cetak, elektronik, dan online. Iklan berdurasi 30 detik dengan tema 'Polisi Berani Menolak Suap-Berani Lebih Baik' selama dua pekan terakhir rutin ditayangkan hampir semua stasiun televisi nasional. 

Begitu pula tampilan wajah Gita dalam iklan yang dimuat hampir semua media cetak nasional dan beberapa media lokal. Bagi pengguna internet, dipastikan tidak akan sulit melihat iklan Gita.

Tampilan setengah badan dan wajah Gita lengkap dengan logo bernuansa Merah dan Biru muncul di mana-mana. Seperti di beberapa portal media online nasional. Kemudian di forum diskusi yang berafiliasi dengan media online. 

Bagi peselancar dunia maya, wajah Gita terpampang sebagai banner di bagian atas juga akan ditemui di sebuh portal forum diskusi populer di Indonesia. Di setiap iklan yang ditampilkan di internet, diberikan fasilitas tautan dengan akun twitter Gita.

Dipastikan, untuk menampilkan iklan di berbagai media tersebut dibutuhkan biaya tidak sedikit. Sebagai peserta konvensi capres, komite konvensi Demokrat mendorong peserta untuk transparan dan akuntabel. 

Sebelumnya Gita bahkan pernah dilaporkan oleh Direktur Lingkar Madani Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti terkait pemasangan iklan yang memanfaatkan fasilitas negara. Lantaran Gita diduga menjadikan iklan Kementerian Perdagangan sebagai materi kampanye peserta konvensi.

Misalnya saja, iklan berwajah Gita dengan logo Kemendag yang dijadikan pelapis belakang jok kursi kereta api jurusan Yogyakarta-Jakarta, dan Jakarta-Bandung. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement