REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ketua Dewan Syura DPP Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra tidak antusias mendengar wacana poros tengah untuk menghadapi Pemilu 2014. Ia bahkan hingga saat ini masih berpendirian untuk tidak terlibat.
"Saya sendiri kurang tertarik dengan istilah poros tengah itu," ujar Yusril, saat menjadi pembicara dalam diskusi bertema 'PBB dan Masa Depan Politik Neo-Masyumi' di Jakarta, Ahad (24/11). Tanggapan itu dilontarkanya terkait dengan munculnya kembali wacana untuk mengumpulkan partai-partai Islam untuk membentuk poros tengah jilid II.
Koalisi poros tengah pertama muncul pada 1999. Sejumlah partai Islam bergabung dalam koalisi itu, seperti Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kebangkitan Bangsa (PBB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan PBB. Namun, Yusril ingin meluruskan cerita masa lalu itu.
Menurut dia, PBB sama sekali tidak terlibat. "Benar-benar tidak ikut. Tapi itulah generalisasi," kata mantan Ketua Umum DPP PBB itu.
Karena itu, Yusril juga tidak begitu tertarik ketika kembali muncul wacana poros tengah sekarang ini. Ia pun mengindikasikan partainya belum berkeinginan untuk bergabung membentuk poros tengah.
"Sampai sekarang ini, Pak (MS) Kaban (Ketum PBB) tidak begitu tertarik dengan koalisi poros tengah atau segala macamnya," ujar dia.
Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Firman Noor juga pesimistis dengan terbentuknya porostengah. Apalagi, menurut dia, partai penting seperti PKB atau PBB terlihat tidak begitu antusias terhadap koalisi tersebut. Firman pun tidak yakin akan kekuatan poros tengah apabila memang nantinya terbentuk. "Kalau toh memang ada, saya kira tidak akan bisa berbuat banyak," kata dia.