REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tanjung meminta pemilihan dan penetapan cawapres yang akan mendampingi Aburizal Bakrie (Ical) ditentukan lewat Rapat Pimpinan Nasional Khusus. Sehingga sosok yang ditunjuk memiliki basis kuat dan formal layaknya penunjukan Ical sebagai capres.
"Kami usulkan dalam pertemuan khusus itu berupa rapimnas khusus dalam rangka menyukseskan pilpres dan wapres. Sehingga basis yang kita capai memiliki basis yang kuat dan formal secara organisasi," kata Akbar pada Rapimnas Partai Golkar, di Jakarta, Sabtu (23/11).
Namun, Ical menjawab usulan Akbar dan mengatakan pemilihan cawapres cukup dilakukan dengan forum konsultasi khusus setelah pileg. Forum itu melibatkan DPP, DPD I organisasi sayap, ormas yang mendirikan dan didirikan Golkar.
Tetapi Akbar kembali bersikukuh dilakukan melalui rapimnas khusus. Lantaran peserta dan formatnya sama, sehingga bila dilaksanakan rapimnas akan lebih kuat hasilnya.
Ical kemudian mengoreksi pernyataannya. Berdasarkan keputusan Rapimnas III Golkar, dimandatkan penetapan cawapres Golkar dilakukan dalam waktu yang tepat melalui rapimnas. "Jadi bukan rapimnas khusus, tapi rapimnas. Tidak perlu dikatakan rapimnas khusus," ujarnya.
Penentuan cawapres Golkar setelah pemilu legislatif berlangsung dan hasilnya diketahui disepakati oleh peserta Rapimnas V Partai Golkar. Meski belum masuk pada pengusulan nama-nama, DPD I serta ormas sayap dan ormas pendiri Partai Golkar telah menyampaikan kriteria yang diinginkan sebagai capres.