Rabu 20 Nov 2013 19:17 WIB

Panglima TNI Hentikan Latihan Militer Gabungan dengan Australia

Rep: Esthi Maharani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Jenderal TNI Moeldoko
Foto: Antara
Jenderal TNI Moeldoko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Panglima TNI, Jenderal Moeldoko memastikan Indonesia langsung menghentikan seluruh latihan militer gabungan dengan Australia. Hal ini merupakan buntut dari instruksi langsung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atas aksi penyadapan yang dilakukan oleh Australia.

"Mulai hari ini langsung kami hentikan, bukan percepatan. Latihan bersama itu bagian dari mutual trust. Jadi kalau nggak percaya, buat apa kita lakukan latihan bersama," katanya saat ditemui di Istana Merdeka, Rabu (20/11).

Sebelumnya, Presiden SBY mengatakan menghentikan sementara beberapa kerja sama dengan pemerintah Australia. Salah satunya menghentikan seluruh latihan gabungan militer Indonesia dan Australia serta koordinasi operasi militer bersama dalam penanganan penyelundupan manusia.

Panglima menjelaskan salah satu latihan gabungan yang dihentikan adalah Elang Ausindo. Indonesia dalam kesempatan itu mengirimkan enam pesawat F-16 dan rencananya latihan gabungan baru selesai pada 24 November. Tetapi dengan kondisi saat ini, pesawat tersebut harus segera kembali ke tanah air.

"Enam pesawat F16 di Australia harusnya sampai 24 November, dihentikan sekarang dan besok (pesawat) harus kembali, tapi pendidikan tidak," katanya.

Ia mengatakan meski tegas menegakkan sikap politik, tetapi secara personal ia pun tetap berhubungan dengan Panglima Australia.

"Saya selaku penglima tetap harus menjaga keseimbangan untuk hadapi situasi ini. Secara pribadi panglima masih berkomunikasi dengan panglima Australia, tapi sikap politik harus jelas, tegas," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement