Kamis 02 Jan 2025 11:44 WIB

Ada Kerja Intelijen Asing di Rusia? ini Kata Vladimir Putin

Putin tegaskan untuk bongkar operasi intelijen asing di Rusia.

Presiden Rusia Vladimir Putin.
Foto: Vyacheslav Prokofyev, Sputnik, Kremlin Pool P
Presiden Rusia Vladimir Putin.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Di tengah perang Rusia melawan Ukraina, pasti ada operasi intelijen di kedua negara tersebut. Bahkan bukan tidak mungkin aksi spionase juga dilakukan di berbagai kawasan untuk memuluskan misi strategis masing-masing negara. 

Yang 'bermain' dalam perang kedua negara tersebut bukan saja Ukraina dan Rusia. Di dalam bakuhantam keduanya, juga ada negara-negara Nato dan sekutu Rusia. Karena itu aksi intelijen juga dilakukan oleh masing-masing negara.

Baca Juga

Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan bahwa badan keamanan Rusia harus mencegah kegiatan intelijen asing, mengidentifikasi mata-mata dan pengkhianat, serta secara aktif memerangi pelaku sabotase dan serangan teroris di negara tersebut.

“Pekerjaan badan intelijen asing harus segera dihentikan, mereka yang melakukan sabotase dan aksi teroris harus dilawan secara aktif, dan mata-mata serta pengkhianat harus diidentifikasi,” kata Putin dalam pesan video pada Hari Keamanan Negara Rusia.

Kewajiban khusus dalam hal ini ditujukan pada bagian penjaga perbatasan Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB), kata sang presiden.

“Tugas Anda adalah terus mengembangkan kemampuan teknis dan mobilitas penjaga perbatasan dan melengkapi mereka dengan personel terlatih. Serta, tentu saja, meningkatkan kerja sama dengan unit militer dan unit badan keamanan lainnya,” kata Putin.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement