REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Transisi kepemimpinan membuat PDI Perjuangan tak mau buru-buru mengumumkan bakal calon presidennya. Tujuannya agar transisi kepemimpinan di Pemilu 2014 berjalan baik dan melihat kondisi perpolitikan nasional.
"Ini harus hati-hati, karena momentum transisi kepemimpinan nasional bisa berjalan dengan baik dan mulus," kata Ketua DPP PDI Perjuangan Puan di Gedung DPR, Jakarta, Senin (18/11).
PDI Perjuangan, menurutnya, bersikap seorang yang memimpin Indonesia harus menjalankan prinsip trisakti Bung Karno, yaitu berdaulat secara politik, budaya, dan mandiri secara ekonomi.
Ia mengatakan konsep trisakti itu selama ini belum dijalankan dan belum terlaksana dengan baik. "Pada prinsipnya bagaimana membawa bangsa Indonesia lebih baik dan cerah," ujarnya.
Puan mengatakan, partainya sampai saat ini masih mengonsolidasikan persiapan dalam memajukan kadernya sebagai bakal capres di 2014. Karena itu Puan tidak bisa memastikan pengumuman bakal capres PDI Perjuangan dilakukan pada Januari 2014.
"Belum ditentukan kapan diumumkan, namun gelagat jelang April akan disampaikan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri," ujarnya.
Selain itu menurut dia, apabila diumumkan pada Januari atau Februari 2014 maka waktunya masih terlalu lama. Namun menurut dia, pelaksanaan Pemilu Presiden 2014 dilaksanakan sebulan setelah Pileg dan partai pemenang pemilu diumumkan. "Kami berpikir untuk tidak buru-buru (mengumumkan bakal capres) karena nanti tidak pas," tegasnya.