REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Fraksi PAN di DPR Teguh Juwarno menilai Ketua DPR Marzuki Alie tidak konsisten memberantas mafia anggaran di lembaganya karena enggan melaporkan kasus dugaan fraksi yang minta jatah proyek gedung baru DPR ke Badan Kehormatan.
"Ini menunjukkan inkonsistensi Marzuki Alie (Terhadap pemberantasan mafia anggaran, red.). Dulu ngotot membawa Wa Ode Nurhayati ke BK bahkan meminta aliran dana ke PPATK," katanya di Jakarta, Kamis (14/11).
Dia menilai apabila Marzuki tidak melaporkan ke BK atau DPR tidak meminta BPK untuk melakukan audit investigatif terhadap kasus itu maka bisa disimpulkan Marzuki sebagai pimpinan DPR tidak berkomitmen terhadap pemberantasan mafia anggaran.
Menurut Teguh, Marzuki harus membuka dan menjelaskan oknum peminta jatah proyek pembangunan gedung baru DPR itu ke BK. "Konsistensi menjadi ukuran komitmen seseorang dalam pemberantasan korupsi," katanya.
Sebelumnya, Ketua DPR, Marzuki Alie menyebut ada fraksi dan anggota DPR yang menerima uang dari proyek pembangunan gedung baru DPR pada 2010.
Proyek yang sedianya mempunyai nilai anggaran sebesar Rp 1,16 triliun itu, akhirnya dibatalkan karena kecaman banyak pihak. Semula direncanakan gedung baru itu akan dibangun 36 lantai dengan fasilitas mewah.
Marzuki juga membantah berita dirinya menerima uang senilai Rp 250 juta dari proyek tersebut. Ketua DPR itu menjelaskan kronologis rencana pembangunan gedung baru DPR yang semula menganggarkan dana Rp 1,8 triliun.
Lalu dia meminta panitia proyek mengevaluasi dan menghitung ulang anggarannya yang ternyata bisa diturunkan menjadi Rp 1,5 triliun. Selanjutnya Marzuki meminta agar nilainya diturunkan kembali dan dilaporkan bisa turun menjadi Rp 1,1 triliun.