REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat Marzuki Alie menilai Indonesia harus berdaulat dalam semua bidang sehingga diperlukan sikap dan konsep dalam membangun bangsa serta tidak menjadi antek bangsa lain.
"Indonesia harus berdaulat dalam segala bidang, misalnya ekonomi, dan perlu punya sikap dan karakter dalam membangun negeri," kata Marzuki di ruangannya, Gedung Nusantara I Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (11/11).
Kedaulatan Indonesia itu menurut dia, agar Indonesia tidak menjadi antek asing dan banyak hal yang bisa dilakukan Indonesia agar berdaulat dalam segala bidang.
Marzuki mencontohkan Indonesia harus berdaulat dalam mengelola sumber daya alam dan masalah pangan.
"Apabila kita tidak berdaulat maka para pejuang akan menangis melihat kondisi Indonesia," ujarnya.
Marzuki mengatakan dalam bidang ekonomi, konsep kedaulatannya melalui pemberdayaan ekonomi dari, oleh dan untuk rakyat. Selain itu menurut dia, potensi di daerah harus dioptimalkan dan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
"Jangan sampai mengundang investor namun rakyat tidak mendapat apa pun. Rakyat harus menikmati dari investasi yang dilakukan para investor," kata Marzuki.
Marzuki menilai aturan mengenai pemanfaatan sumber daya alam harus dilihat ulang, apakah bisa direvisi atau dihentikan. Karena itu ia menilai harus dipelajari secara benar produk undang-undang tersebut agar Indonesia tidak dituntut dalam usaha pengembalian kedaulatan pengelolaan SDA.
"Lihat aturannya, apakah kita bisa revisi atau menghentikan kontrak pengelolaan SDA oleh asing. Indonesia jangan sampai melanggar perjanjian nanti dituntut," katanya.
Ia mengatakan konsep kedaulatan bangsa sudah ada dalam cita-cita kemerdekaan Indonesia yang tercantum di pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Hal itu menurut dia, menyebutkan bahwa tujuan bernegara adalah melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia.