Kamis 31 Oct 2013 09:48 WIB

Buruh Tangerang Gelar Mogok Kerja Nasional

  Dalam aksinya, para buruh menuntut penghapusan upah murah, menghapuskan tenaga alih daya (outsourcing) dan jaminan kesehatan buruh.
Dalam aksinya, para buruh menuntut penghapusan upah murah, menghapuskan tenaga alih daya (outsourcing) dan jaminan kesehatan buruh.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Ribuan buruh yang berasal dari berbagai aliansi di wilayah Tangerang secara serempak menggelar aksi mogok kerja nasional. Mereka berasal dari Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan.

Sebanyak 3.787 buruh FSPPMI Kota Tangerang melakukan mogok kerja di Kawasan Industri Kota Tangerang mulai pukul 07.00 WIB. Buruh dari aliansi Kabut Bergerak Kota Tangerang melakukan Konvoi dengan jumlah 300 orang dan mendatangi kawasan Industri Raya Pasir Jaya Jatiuwung dan Kawasan Industri di Jalan Pajajaran Jatiuwung.

Aliansi buruh dari KGNB berjumlah seribu orang melakukan konvoi dengan menyisir Pertigaan Jalan Baru, PT Cingluh-Lap bola Curug, Pasar Kemis hingga tol Balaraja.

Sebanyak 500 orang buruh dari DPC Serikat Pekerja Nasional melakukan aksi menuju kantor Bupati Kabupaten Tangerang. Begitu juga seribu orang dari DPC SBSI yang mendatangi kantor wali kota Tangerang Selatan dengan titik kumpul di Plaza Serpong dan Taman Tekno.

Mogok kerja tiga ribu orang FSPMI dilakukan di Lampu Merah Pemda Jalan Raya Serang, Cikupa. Kemudian, mogok kerja nasional 300 orang KSBSI Tangerang Raya di Jembatan Tol Bitung, Kawasan Industri Cikupa Mas dan kawasan Industri Milenium Kabupaten Tangerang.

FSBNI/KASBI melakukan Konvoi dengan pembagian selebaran kepada warga dengan rute Perum Mutiara M Toha KM 3,6 Periuk.

Koordinator aksi dari Konsolidasi Nasional Gerakan Buruh (KNGB), Koswara di Tangerang, Kamis, mengatakan, tuntutan yang disampaikan dalam aksi kali ini yakni menolak inpres tentang upah, upah layak untuk buruh, menurunkan harga kebutuhan pokok.

Lalu, menolak sistem kerja kontrak, menolak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), menolak Union Busting, menolak privatisasi aset negara.

"Tuntutan yang kami sampaikan merupakan hasil dari aspirasi buruh dan masalah yang selama ini ada dan diharapkan dapat diselesaikan," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement