Selasa 29 Oct 2013 03:32 WIB

Pakar: Jaring Pemilih Pemula Dengan Tokoh Inspiratif

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik (kiri) dan Ketua Dewan Kehormataan Penyelenggaraan Pemilu (DKPP) Jimly Asshiddiqie (kanan) menyambut maskot Pemilu 2014
Foto: Antara
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik (kiri) dan Ketua Dewan Kehormataan Penyelenggaraan Pemilu (DKPP) Jimly Asshiddiqie (kanan) menyambut maskot Pemilu 2014 "Ayo Memilih" saat pengenalan maskot dan jingle Pemilu 2014 hasil kompetisi, di komp

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar Komunikasi Politik dari Universitas Indonesia Ari Junaedi berpendapat bahwa partai politik perlu menggunakan tokoh-tokoh inspiratif guna menjaring suara para pemilih pemula pada Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2014.

"Untuk mendekati para pemilih pemula, parpol perlu menggandeng tokoh-tokoh yang dianggap memberi inspirasi bagi generasi muda, misalnya Iwan Fals dan Slank," kata Ari saat dihubungi di Jakarta, Senin.

Menurut dia, pendekatan politik terhadap pemilih pemula dengan menggunakan figur yang menginspirasi dapat menjadi strategi kampanye yang efektif, karena para tokoh inspiratif tersebut cenderung dianggap sebagai pahlawan oleh generasi muda.

"Bahwa yang disebut pahlawan oleh generasi muda itu bukan seperti pahlawan pada zama dulu. Pahlawan yang dimaksud bermakna khusus, yakni orang-orang yang dianggap berjasa karena menyuarakan hal yang benar," ujarnya.

"Contohnya, Iwan Fals itu dianggap pahlawan oleh para penggemarnya, yang rata-rata anak muda, karena lirik-lirik lagu yang ia nyanyikan menggambarkan hal-hal positif, seperti perjuangan membela kebenaran," lanjutnya.

Selanjutnya, ia mengatakan pendekatan terhadap pemilih pemula oleh parpol dengan menggunakan tokoh inspiratif juga dinilai efektif karena pada dasarnya tokoh tersebut merupakan idola yang memang sudah memiliki banyak pengikut.

"Contohnya, Jokowi ketika ingin mengampanyekan tentang "Aksi Jakarta Bersih", beliau menggandeng band Slank agar anak-anak muda mau berpartisipasi. Hal itu berarti peran figur yang dinilai inspiratif sangat penting dalam menarik perhatian anak muda," jelasnya.

Namun, Ari pun mengatakan partai politik tidak boleh sembarang memilih tokoh hanya dengan melihat tingkat ketenaran.

Ia menyarankan parpol untuk juga melihat "track record" (rekam jejak) dari tokoh yang akan digandeng dalam menjaring suara pemilih pemula.

"Kalau yang dipilih artis maka harus yang mempunyai 'track record' yang jelas, tidak hanya sekadar terkenal. Artis itu harus mengerti pesan-pesan politik yang akan disampaikan," kata Ari.

Ia menambahkan, partai-partai politik pun akan sulit untuk mendekati tokoh-tokoh inspiratif yang memang memiliki cara berpikir kritis.

"Seperti Iwan Fals, tentu parpol susah mendekati dia karena 'track record'nya bagus. Ia juga mengerti pesan-pesan politik yang ada di masyarakat," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement