REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- TNI Angkatan Udara menyelidiki kasus jatuhnya tanki cadangan pesawat tempur Hawk 200 di Kabupaten Indragiri Hulu, Pekanbaru, Jumat (4/10) lalu.
"Kami sudah mengevakuasi tanki yang jatuh tersebut," kata Kepala Penerangan dan Perpustakaan (Kapentak) Pangkalan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin Pekanbaru Provinsi Riau, Mayor Sus Filfadri, kepada Antara di Pekanbaru, Minggu.
Mengenai penyebabnya, ia mengatakan hal itu masih diselidiki. "Itu masih diselidiki," katanya.
Sebuah tanki minyak cadangan pesawat Hawk 200 milik TNI Angkatan Udara Roesmin Nurjadin sebelumnya dikabarkan jatuh di kawasan perkebunan dekat Dusun Titian Tinggi, Desa Sungai Baung, Kecamatan Rengat Barat, Kabupaten Indragiri Hulu.
Kepala Bidang Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo, mengatakan informasi warga menyebutkan bahwa tanki itu terlihat melayang di udara sebelum akhirnya jatuh pada pukul 15.45 WIB. Tidak ada korban luka atau meninggal dunia akibat peristiwa itu.
Sesaat setelah jatuhnya tanki tersebut, sejumlah petugas dari Polsek terdekat telah berada di lokasi kejadian untuk mengamankan tempat kejadian dengan memberikan garis batas polisi.
Tanki berukuran panjang lebih tiga meter itu terbagi menjadi dua dan jatuh ketika warga Desa Sungai Baung sedang bergotong royong membersihkan kebun mereka.
Filpadri menjelaskan penyelidikan atas jatuhnya tanki tersebut dilakukan oleh pihak berwenang dari TNI-AU. Filpadri juga tidak menjelakan identitas pilot yang membawa pesawat tempur tersebut.
"Mengenai identitas pilot, saya belum bisa menginformasikannya,'' katanya. ''Yang jelas, pesawat atau aset berhasil diselamatkan. Juga tidak ada korban luka atau meninggal dunia dalam peristiwa ini."