Jumat 04 Oct 2013 15:25 WIB

Penelitian Situs Gunung Padang Diharap Tak Merusak

Sirus megalitikum di Gunung Padang, Cianjur
Sirus megalitikum di Gunung Padang, Cianjur

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Komisi E DPRD Jawa Barat meminta agar penelitian yang dilakukan di Situs Magalitikum Gunung Padang Kabupaten Cianjur oleh Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) Gunung Padang tidak merusak situs yang ada dan lingkungan sekitarnya.

"Pada dasarnya kami menyambut baik penelitian secara akademis tidak ada masalah, apalagi melibatkan para ahli. Cuma kami berharap, penelitian di sana tidak merusak situs yang ada dan lingkungan di sana," kata Ketua Komisi B DPRD Jawa Barat Didin Supriadin, Jumat (4/10).

Sebagai mitra pemerintah daerah di bidang kebudayaan, kata Didin, pihaknya memberikan beberapa catatan terkait rencana penelitian yang akan dilakukan Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) Gunung Padang.

"Situs Megalitikum Gunung Padang di Kabupaten Cianjur merupakan situs yang yang keberadaann harus dilindungi oleh semua pihak, baik pemda Cianjur, Pemprov Jabar ataupun pemerintah pusat," kata dia.

Menurut dia, hal pertama yang dipertanyakan oleh Komisi B DPRD Jabar terkait penilitian Situs Megalitikum Gunung Padang adalah tentang kejelaskan dari tujuan penelitiannya itu sendiri.

"Pertama ialah harus jelas dulu, apa maksud dan tujuan dari penelitian di Situs Gunung Padang ini. Lalu apa saja manfaatnya dari penelitian tersebut," ujar politisi dari Fraksi Partai Demokrat DPRD Jabar ini.

Selain itu, lanjut Didin, pihaknya juga mengimbau agar pemda menyosialisasikan penelitian terhadap Situs Megalitikum Gunung Padang ini.

"Saya sepakat dengan Ketua Paguyuban Pasunda Pak Didi Turmudzi yang menyatakan sosialiasi penelitian ini masih kurang," katanya.

Peneliti Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) Gunung Padang Dani Hilman Natawijaya menuturkan penelitian terhadap Situs Megalitikum Gunung Padang tidak hanya menghasilkan penemuan bangunan bersejarah, namun, melalui penelitian ini akan terungkap kehebatan dan kebesaran peradaban bangsa kita.

Dani mengatakan, upaya pengungkapan peninggalan sejarah inipun akan mengubah status bangsa yang seolah dianggap terbelakang.

"Jadi ini menjadi modal untuk menemukan jati diri kita sebagai bangsa yang besar," katanya.

Dirinya menjelaskan, peninggalan yang terdapat di Gunung Padang berusia jauh lebih tua dari Candi Borobudur.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement