REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden (capres) Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso mengatakan, Indonesia selalu memperinganti hari Kesaktian Pancasila. Sebab dulu Pancasila diuji kesaktiannya menanggulangi gelombang pasang komunis.
"Saat ini di era modern, Pancasila kembali diuji dari tsunami globalisasi yang didukung oleh kemajuan ekonomi, teknologi, juga demokrasi, HAM, lingkungan hidup. Ini semua menjadi ujian bagi kesaktian Pancasila," kata Djoko di Jakarta, Selasa (1/10).
Meski demikian, ujar Djoko, Indonesia tetap harus menyelamatkan kesaktian Pancasila dengan membudayakan Pancasila dalam berbangsa dan bernegara. "Jangan sampai Pancasila ditinggalkan," ujarnya.
Sebenarnya, Djoko menerangkan, kemandirian ekonomi tanah air pernah terwujud berabad-abad yang lalu. Antar pulau di tanah air menjalin hubungan sosial ekonomi yang harmonis dan mandiri sebelum VOC datang.
Sekarang, kata Djoko, VOC datang dalam bentuk lain yang merampas kemerdekaan ekonomi Indonesia. Makanya perlu dilakukan pembatasan terhadap kekuasaan perusahaan-perusahaan asing yang ada di Indonesia.
Dalam hal demokrasi, kata Djoko, beberapa anak bangsa menerapkan demokrasi bisa berbuat apa saja tanpa batas. "Bahkan demokrasi dimaknai dengan menjadi liberalisasi dan kapitalisasi," katanya.
Kemandirian ekonomi, ujar Djoko, tidak bisa terjadi tanpa keadilan ekonomi. Dalam persaingan bebas itu tidak akan ada kemandirian ekonomi.
"Hanya dengan ekonomi Pancasila, kemandirian ekonomi akan berhasil. Untuk mengimplementasikan maka diperlukan penguatan Pancasila sebagai ideologi bangsa," kata Djoko.
Sesungguhnya, ujar Djoko, jangan menyalahkan orang muda. "Tidak ada anak buah yang salah, yang salah komandannya," ujarnya.
Penguatan nilai Pancasila, kata Djoko, harus dilakukan melalui pendidikan. Berdasarkan Pasal 33 UUD 1945, bumi, air, dan kekayaan digunakan untuk sebesar-besarnya demi kesejahteraan rakyat.
"Saya harapkan sekolah dan Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan TNI-Polri (FKPPI) bisa menyebarkan semangat nilai-nilai Pancasila agar tetap eksis. Sehingga Pancasila tetap bisa diterapkan dalam berbagai kehidupan, termasuk ekonomi," kata Djoko.