Kamis 19 Sep 2013 21:31 WIB

PKS Sulawesi: Saya Kenal Dia (Fathanah) Namanya Olong

Rep: Irfan Fitrat/ Red: Mansyur Faqih
Terdakwa kasus dugaan suap pengurusan kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian Ahmad Fathanah menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Jumat (16/8).
Foto: Antara
Terdakwa kasus dugaan suap pengurusan kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian Ahmad Fathanah menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Jumat (16/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Koordinator Wilayah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sulawesi Najamuddin Marahamid membenarkan adanya dukungan terhadap Ilham Arief Sirajuddin dalam pilgub Sulsel. Ia juga sempat berhubungan dengan Ahmad Fathanah. 

Ia mengaku mengetahui Fathanah saat acara Rakernas PKS di Makassar. Ia saat itu tengah menyambut kedatangan petinggi, sepert Luthfi dan Anis. Najamuddin pun berkenalan dengan Fathanah. "Saya kenal dengan dia (namanya) Olong. Saya kenal dia sebagai anaknya tokoh Sulsel waktu itu," ujar dia. 

Setelah perkenalan, menurut Najamuddin, Fathanah sempat menyampaikan salam dari Ilham. Kemudian Fathanah juga meminta PKS untuk memberikan dukungan kepada Ilham dalam pilgub Sulsel. Najamuddin pun kemudian bertemu lagi dengan Fathanah untuk membicarakan soal dukungan itu. Ia menjelaskan semua persyaratan, termasuk soal dana pemenangan. "Konsekuensi kandidat harus bertanggung jawab," kata dia.

Setelah ada pembicaraan dengan Fathanah, Najamuddin mengkomunikasikannya ke DPW PKS Sulsel. DPW kemudian menyusun anggaran yang dibutuhkan untuk pemenangan. Hasil hitungan mencapai angka Rp 10 miliar. Namun DPW juga sudah memperhitungkan angka minimal sekitar Rp 7 miliar. "Jadi antara 7-10. Saya komunikasikan Rp 10 miliar," kata dia.

Najamuddin mengaku pernah mendapat dana Rp 15 juta. Dana itu masuk ke rekening pribadinya. Ia mengatakan, uang itu sebagai dana operasional untuk mengkoordinasikan ke wilayah-wilayah untuk membicarakan dukungan. Ia juga pernah menerima dana dari Fathanah senilai Rp 470 juta yang ditransfer ke rekening pribadinya. 

Namun, ia mentransfer kembali uang itu kepada Fathanah. "Saya kira salah alamat. Karena dana untuk pemenangan itu (harusnya) ke tim pemenangan," kata dia. 

Najamuddin juga pernah menerima uang tunai Rp 1,5 miliar dari Fathanah. Ia mengatakan, uang itu langsung diberikan kepada tim pemenangan. Karena tim pemenangan meminta dana untuk dicairkan sehingga bisa beroperasional untuk pemenangan Ilham. 

Najamuddin memang tidak menanyakan lebih rinci mengenai uang yang berasal dari Fathanah. Hanya dia mengasumsikan uang itu bersumber dari kandidat. "Karena hubungan saya dengan dia masalah kandidat," kata Najamuddin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement