Selasa 10 Sep 2013 15:08 WIB

Resepsi Putri Yogya Gunakan Bunga Impor Belanda dan Cina

Rep: Neni Ridarineni/ Red: A.Syalaby Ichsan
Keraton Yogyakarta
Foto: Yogyayes
Keraton Yogyakarta

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Resepsi pernikahan putri Sultan Hamengku Buwono X GKR Hayu (GRAj. Nurabra Juwita) dengan KPH Notonegoro (Angger Wibowo) di Bangsal Kepatihan (Kantor Gubernur DIY), akan dimulai Rabu (23/10) besok, sekitar pukul 10.00 WIB.

Hal ini berbeda dengan pernikahan putri bungsu Sultan GKR Bendara yang dilaksanakan malam hari. Karena dalam resepsi GKR Hayu, Raja Kraton Yogyakarta Sultan HB X juga akan menggunakan kereta dari Kraton menuju Kepatihan, kata adik Sultan HB X yang juga salah satu panitia pernikahan putri Sultan HB X , GBPH Yudhaningrat pada wartawan, di Kepatihan Yogyakarta, Selasa (10/9).

Menurut Gusti Yudha (panggilan akrab GBPH Yudhaningrat), rencananya Sultan akan menggunakan kereta Kyai Wimono Putro (kendaraan putra mahkota) yang ditarik oleh delapan kuda. Sedangkan kedua mempelai akan menggunakan kereta Kyai Jong Wiyat yang juga ditarik oleh delapan kuda.

General Manajer Mahkota Weeding Indra Suryajaya yang merupakan Event Organizer pernikahan putri keempat raja Kraton Yogyakarta Pemilik Visi Dekor pernikahan GKR Hayu berlangsung tanggal 21-23 Oktober.

Untuk resepsi pernikahan putri Sultan HB X kali ini berlangsung pagi hingga siang hari.  ''Kami akan dilibatkan dalam semua proses pernikahan dari siraman, midodareni sampai akad nikah dan resepsi,''kata dia.

Sementara Pemilik Visi Dekor Nur Delianci yang mengurusi dekorasi, pihaknya akan mendatangkan bunga dari Cina dan Belanda sebagai master piece utama dekornya.  

''Namun bunga impor ini hanya kami pakai sebagai pelengkap di bagian belakang pelaminan dan yang tampak saat difoto,''kata  Nur pada wartawan, usai melakukan rapat persiapan untuk resepsi putri keempat Gubernur DIY Sultan HB X, di Kepatihan Yogyakarta, Selasa (10/9).

''Dekorasi yang dominan memang bunga, tetapi sekitar 80 persen bunga yang akan digunakan merupakan bunga lokal. ''Bunga impor itu ide saya dan hanya untuk pemanis dan sebagai warna dasar yakni hijau dan putih,''kata dia.  

Kalau pesan dari pengantin sendiri bunganya tidak berbau dan berserbuk sari karena kedua mempelai ada sedikit alergi dengan bunga.''Kalau di kamar pengantin  tidak ada bunga sama sekali,''tuturnya.

Warna mendominasi dokorasi  antara ungu dan biru. Di samping bunga, kata Nur menambahkan, juga ada janur yang merupakan permintaan dari GKR Hemas. Karena janur ciri khas Yogyakarta. Jadi nanti dekor bunga dipadukan dengan janur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement