Selasa 22 Oct 2013 14:55 WIB

Jamuan 'Royal Wedding' Keraton, Kambing Bakar Hingga Gudeg Manggar

Rep: Neni Ridarineni/ Red: A.Syalaby Ichsan
GKR Hayu (tengah), KPH Notonegoro (kanan) dan GKR Hemas (kiri) menerima ucapan selamat dari para tamu undangan yang menghadiri Pernikahan Agung Kraton Yogyakarta, Selasa (22/10).
Foto: ANTARA FOTO/Noveradika
GKR Hayu (tengah), KPH Notonegoro (kanan) dan GKR Hemas (kiri) menerima ucapan selamat dari para tamu undangan yang menghadiri Pernikahan Agung Kraton Yogyakarta, Selasa (22/10).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Sebanyak 200 kilogram daging kambing untuk menu kambing bakar merupakan salah satu jamuan upacara panggih. 

''Kambing bakar yang dihindangkan bersama kare sayuran ini merupakan menu khas kesukaan Sultan Hamengku Buwono X,''kata Koordinator Jamuan Hidangan Pernikahan GKR Hayu dan KPH Notonegoro, Sumartoyo.  Kare sayuran ini dimasak dengan santan, sayur buncis, bunga kol dan wortel.

Di samping itu  ada makanan khas Jawa yang  disajikan untuk para tamu negara yang akan hadir pada saat upacara panggih di Kraton Yogyakarta , Selasa (22/10), yakni gudeg manggar dan kambing guling Yogyakarta.  

Gudeg manggar merupakan salah satu makanan tradisional khas Bantul yang dipesan dari Srandakan Bantul. Pada saat pernikahan putri bungsu Sultan HB X GKR Bendara dan KPH Yudonegoro Oktober 2011 lalu juga tersedia gudeg manggar. 

Gudeg manggar  dibuat dari bahan baku manggar atau bunga kelapa muda yang dimasak secara spesifik selama 14-16 jam. Sehingga memiliki citarasa yang unik dan enak, legit dan lebih berserat dibanding gudeg lainnya. 

Untuk hidangan penutup pun keraton menyuguhkan makanan khas Kraton Yogyakarta yang menjadi kesukaan Sultan Hamengku Buwono X diantaranya rondho, kepomo, manuk nom. Sedangkan minumanya berupa es camcao sirup frambozen merah limau dan kelapa muda. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement