Sabtu 31 Aug 2013 16:19 WIB

Jika Menang Konvensi, Irman Gusman Siap Jadi Kader Demokrat

Rep: Dyah Ratna Meta Novi/ Red: Karta Raharja Ucu
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jika menang dan terpilih menjadi calon presiden dalam konvensi capres Partai Demokrat, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman, mengaku siap menjadi kader partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono itu.

"Memang sudah menjadi konsekuensi dari pemenang konvensi untuk menjadi kader Demokrat. Makanya kalau saya menang konvensi, berarti saya juga siap menjadi kader Demokrat sebab pemenang konvensi berarti siap membawa platform Demokrat," kata Irman di Jakarta, Ahad, (31/8).

Irman juga menerangkan visi dan misinya menjadi capres. Ia ingin membawa Indonesia menjadi bangsa yang mandiri, maju, adil dan makmur dalam perubahan yang berkesinambungan.

Mandiri secara ekonomi, kata Irman, berarti mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri dan mengurangi ketergantungan terhadap luar negeri. Artinya, impor pangan maupun impor BBM dikurangi dengan meningkatkan hasil pertanian,  membangun industri di dalam negeri, juga mengolah energi di dalam negeri, papar Irman.

Maju, ujar Irman menerangkan, berarti pendidikan rakyat Indonesia semakin baik. Pelajar bisa menggunakan berbagai macam teknologi untuk meningkatkan pengetahuannya.

Sedangkan adil, berarti semua warga mendapatkan keadilan hukum, tidak ada diskriminasi. "Untuk mewujudkan semua itu harus ada perubahan kebijakan. Kebijakan presiden terdahulu yang baik diteruskan sedangkan yang kurang baik diperbaiki," kata Irman.

Sementara secara politik, kata Irman, Indonesia juga harus mandiri. Dalam membuat kebijakan pemerintah tidak tergantung oleh luar negeri. "Ini harus dilakukan agar bangsa Indonesia sejajar dengan bangsa-bangsa lainnya di dunia," imbuhnya.

Jika negara sudah maju, Irman yakin nilai tukar rupiah tidak akan rendah terhadap dolar AS. "Nilai dolar yang terus naik disebabkan tingginya tingkat ketergantungan Indonesia terhadap impor, ini yang harus dikurangi," tutup Irman.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement