REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Calon gubernur perseorangan, Egi Sudjana mengaku selalu dimintai uang oleh masyarakat yang dijumpainya saat berkampanye. Dia menuding, indikasi politik uang dalam Pemilukada Jatim ini tergolong tinggi.
"Karena masyarakat terbiasa meminta uang saat didatangi figur calon pemimpinnya," kata Egi saat dikonfirmasi Republika, Sabtu (24/8).
Dia mengatakan, sebagai calon independen pihaknya sangat dirugikan dalam kampanye. Menurutnya, para kandidat partai politik gagal mendidik masyarakat, dan hanya menjadikan uang sebagai alat komunikasi.
Komisioner Bawaslu Divisi Pengawasan dan Penindakan, Sri Sugeng mengatakan, potensi adanya politik uang saat kampanye memang ada. Hanya saja, pihaknya tidak selalu mendapat laporan kegiatan tersebut.
Menurutnya, kalaupun pasangan calon nomor urut 4 Khofifah - Herman diduga melakukan aktifitas bagi-bagi uang di Jombang dan Mojoagung, Senin (19/8) lalu, itu karena kebetulan ada yang tidak suka dan mencatatnya. "Biasanya tim pemenang dari lawan politik yang kebetulan berada di dekat kampanye," ujarnya.