REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri, Jendral Pol Timur Pradopo mengatakan, telah melakukan langkah-langkah yang diperlukan, menyusul penembakan terhadap beberapa anggota Polri.
Terakhir, dua anggota Polri, yakni Aipda Kus Hendratno dan Bripda Ahmad Maulana tewas ditembak orang tak dikenal di Pondok Aren, Tangerang Selatan, Jumat (16/8) sekitar pukul 22.00 WIB.
Ia mengakui terror terhadap anggota polri bukan kali pertama. Namun, ia menegaskan hal tersebut sudah menjadi bagian dari tugas Polri. “Yang jelas tugas Polri adalah memerangi paling depan untuk terorisme,” katanya, Sabtu (17/8).
Ia pun membuka peluang dan akan menganalisis kemungkinan rangkaian serangan terhadap polri sebagai bentuk serangan balik para teroris. Menurutnya, pendapat tentang hal tersebut sudah banyak dikemukakan.
“Saya kira banyak pendapat itu. Saya kira itu bagian dari hal yang harus kita analisis sehingga langkah-langkah akan lebih efisien,” katanya. Kapolri belum bisa mengklarifikasi keterkaitan penembakan kali ini dengan penembakan sebelumnya.
Seperti diketahui, belum ada satu bulan terjadi penembakan terhadap anggota polri di dua tempat berbeda yakni Ciputat, Jakarta Selatan dan Yogyakarta. Dalam aksi terror tersebut, anggota Polri pun tewas tertembak orang tak dikenal. “Semua sekecil apapun informasi akan kita tindaklanjuti. Kita tunggu perkembangan,” katanya.