REPUBLIKA.CO.ID, SENTANI -- Maskapai penerbangan Trigana Air per 15 Agustus 2013 kembali melayani rute penerbangan ke Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua pascapenembakan pesawat yang menewaskan satu penumpangnya.
Area Manager PT. Trigana Air Service Wilayah Papua Bustomi Eka Prayitno mengatakan sejak pesawat Trigana berjenis twin otter miliknya ditembak kelompok sipil bersenjata (KSP) setahun lalu, baru kali ini pihaknya kembali melayani penerbangan ke Bandara Mulia.
"Jika dihitung, sudah 1 tahun 3 bulan kami berhenti melayani penerbangan ke Bandara Mulia paska penembakan pesawat kami," ujarnya, Jumat.
Ia menyebutkan pesawat yang kini kembali melayani rute Mulai berjenis twin otter dengan nomor penerbangan PPK YRI. "Kami berani terbang ke Mulia karena adanya jaminan keamanan dari Bupati Puncak Jaya dan aparat keamanan," tandasnya.
Menurutnya, pada penerbangan perdana Trigana paska penembakan di Mulia, pihaknya selain membawa rombongan untuk bertemu dengan pihak Bupati dan aparat keamanan juga membawa cargo.
"Kami yakin selain Trigana, beberapa maskapai penerbangan lainnya seperti MAF juga trauma membawa penumpang dan cargo ke Mulia paska penembakan pesawat," urainya.
Ia mengungkapkan, aparat keamanan dalam hal ini Dandim beserta Kapolres Mulia sudah memberikan jaminan keamanan kepada Trigana yang hendak masuk ke Mulia.
"Jadi sebelum masuk, jajaran TNI AU yang saat ini mengelola bandara Mulia akan memastikan kondisi bandara aman untuk dimasuki," katanya lagi.
Ia menambahkan aparat keamanan menjanjikan adanya sweeping di sekitar lokasi bandara sebelum pesawat Trigana turun.