Rabu 07 Aug 2013 05:32 WIB

Diperkirakan Tak Ada Perbedaan 1 Syawal Antara Kemenag-Ormas Islam

 Sidang Isbat penetapan tanggal 1 Ramadhan 1434 H di Kantor Kementerian Agama RI, Jakarta, Senin (8/7).  (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Sidang Isbat penetapan tanggal 1 Ramadhan 1434 H di Kantor Kementerian Agama RI, Jakarta, Senin (8/7). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Biak, Ustad H. Ahmad Burhanulhaq mengakui, penentuan Idul Fitri 1 Syawal 1434 Hijriyah Insyah Allah waktunya bersamaan, yakni jatuh pada hari Kamis 8 Agustus 2013.

"Diperkirakan posisi hilal sudah dapat dilihat karena mencapai hingga lima derajat," ungkap Ketua MUI dihadapan jemaah Masjid Almukminin, Rabu.

Ia mengakui, meski diperkirakan lebaran tahun ini bersamaan tetapi untuk resminya kapan jatuhnya waktu 1 Syawal sebaiknya umat Islam menunggu keputusan Pemerintah melalui pelaksanaan keputusan sidang Isbaht Kementerian Agama pada Rabu sore.

Ketua MUI Burhanulhaq mengajak Umat Islam untuk menyambut pelaksanaan Idul Fitri 1434 H dengan cara selalu bersyukur kepada Allah SWT karena kita dapat menyelesaikan ibadah puasa Ramadhan tahun ini dengan lancar.

Umat Islam juga, lanjut Ketua MUI, harus banyak berzikir mengingat Allah SWT supaya hati selalu tenang dan bersih sesuai fitrah makna hari raya.

"Kita juga selalu berdoa supaya amalan puasa Ramadhan yang dikerjakan secara ikhlas dan dorongan iman mendapat ganjaran pahala berlipat ganda serta dijadikan amalan jariyah," harap Ketua MUI Burhanulhaq.

Hingga menjelang H-1 Idul Fitri 1 Syawal 1434 H aktivitas keseharian masyarakat Biak sekitarnya berjalan dengan aman dan kondusif seperti biasanya.

Sejumlah angkutan umum pedesaan , taksi angkot dan ojek, pasar, bandara dan pelabuhan

serta pusat keramaian berlangsung normal seperti pada hari biasanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement