REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Melanie Leimena Suharly mengatakan konvensi capres ada karena Anas Urbaningrum tak lagi menjadi pembesar partai pemenang pemilu tersebut.
"Kita mengakui, beliau (Anas) sangat mumpuni, di luar kasus yang melilit itu kita akui sangat potensial. Setelah Mas Anas enggak ada, lalu Pak SBY enggak bisa nyalon, kita harus mencari sosok yang cocok dengan keinginan dan animo masyarakat," kata Melanie di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (2/8).
Wakil Ketua MPR ini mengatakan, setelah Anas mundur dari ketua umum, Demokrat belum memperoleh capres yang sesuai dengan keinginan rakyat. "Masyarakat sekarang senangnya seperti apa. Konvensi untuk melibatkan banyak potensi yang tidak hanya dari internal Demokrat saja," kata Melanie.
Dia mengatakan Anas sempat digadang Demokrat karena negeri ini membutuhkan orang yang enerjik, mumpuni dan muda. "Kita saat itu sedang menggadang-gadang Anas setelah habis era Pak SBY, agar yang mimpin adalah eranya kaum muda. Dan Mas Anas masih muda," ujar dia.