Jumat 26 Jul 2013 20:30 WIB

Hatta: Anak Yatim Jangan Kehilangan Harapan

Hatta Rajasa bersama Anak Yatim
Foto: Humas Menko Perekonomian
Hatta Rajasa bersama Anak Yatim

REPUBLIKA.CO.ID,  Suara riuh rendah yang memenuhi Graha Sawala, di Komplek Gedung Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta,  itu sekejap terhenti. 

Sapaan salam Hatta Rajasa, tuan rumah pertemuan itu, membuat sekitar 400 anak-anak yatim menghentikan obrolan mereka dan serentak menjawab salam. 

Sebenarnya  anak-anak yatim yang berasal dari 17 provinsi binaan Pesantren Khusu Yatim Ash Safiiyah, itu tergolong baik. Mereka duduk tenang dalam deretan shaf panjang yang memenuhi gedung pertemuan itu.

Tapi namanya juga anak-anak, tetap saja canda dan tawa mewarnai kehadiran mereka. Apalagi ini jumlahnya ratusan. 

Hatta sempat menyapa satu dua anak sepanjang langkahnya menuju ke muka  ruangan. Di hamparan karpet yang terbentang, Hatta kemudian bergabung bersama Menteri Kehutanan, Zulkiflie Hasan; Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi, Mustafa Abubakar serta Ketua Otoritas Jasa Keuangan, Muliaman Hadad, yg sudah lesehan lebih dulu. 

Ketua Persaudaraan Pengelola Yatim Indonesia, Tuty Alawiyah,  sendiri duduk di belakang, bersama para santri putri dan ibu-ibu pegawai Kantor Menko Perekonomian, 

Sempat seorang penceramah mengurai nasihat pendek sekitar lima menit. Namun tak lama kemudian azan berkumendang. Sebagai tuan rumah Hatta sebentar berdiri, menyilakan anak-anak menikmati takjil. Hatta, kedua menteri dan yang hadir pun membuka kotak, menikmati aneka manisan pembuka puasa, sama sebagaimana yang dinikmati anak-anak. 

Usai berjamaah salat magrib, di tengah sebagian anak yang masih lahap menikmati hidangan dari Akasya Catering, Hatta kembali berdiri. Ia menyatakan bahagia bisa bertemu dan berbuka puasa dengan anak-anak itu. 

Kebahagiaan yang menurut Hatta tak bisa diganti apa pun karena ia berhadapan dengan pemilik kunci surga. "Sebab, sebagaimana sabda Nabi, kunci surga itu mencintai kaum miskin dan anak-anak yatim, anak-anakku semua ini," ujarnya, sambil tak lupa mendoakan masa depan yang gemilang buat mereka. 

Hatta yang juga ketua Dewan Pembina Persaudaraan Pengelola Yatim Indonesia itu mengatakan, dirinya menginginkan agar anak-anak yatim Indonesia tak boleh kehilangan harapan akan masa depan. "Tidak boleh putus asa, insya Allah, akan ada banyak yang berada di belakang, memback up, mendorong anak-anakku sekalian," katanya. 

Hatta menyatakan telah mengajak banyak kalangan, termasuk para menteri, pengusaha, dan kalangan swasta untuk bersama sama membantu masa depan anak anak yatim. 

Namun demikian, kata Hatta, perlu juga penegasan keterlibatan negara dalam membina dan mengelola anak-anak yatim. Jangan hanya anak-anak yang terlantar, sebagaimana saat ini telah termaktub dalam Konstitusi. "Nanti kita coba rumuskan bagaimana peran negara dalam pembinaan yatim ini." 

Pada akhir uraiannya Hatta mewanti-wanti anak yatim agar suka berterimakasih. Caranya? "Berjanjilah, bahwa kalau nanti sukses, anak-anakku kelak juga akan ikut membina anak yatim," katanya, disambut tepuk tangan ratusan anak yatim memenuhi udara Graha Sawala. 

Hatta juga meminta agar anak anak itu jangan pernah kecil hati karena tiadanya orang tua. "Anggaplah saya dan bapak-bapak di sini orang tua anak-anakku semua," katanya. 

Sementara itu, Ketua PP Yatim Indonesia, Tuty Alawiyah, menyatakan terimakasih atas kesediaan Hatta urun mengelola dan memikirkan anak anak yatim. "Anak-anak ini penuh semangat, Pak Hatta," kata Tuty. 

Yang alpa dari mereka hanya keberadaan orang tua kandung. Tuty menjelaskan, beberapa anak yang hadir datang karena kerusuhan, misalnya di Kalbar dan Ambon, atau pun bencana, seperti tsunami di Aceh, 2004 lalu. Menurut Tuty, semua anak itu tengah berusaha menghafal Alquran dan ingin menjadi hafiz.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement