Rabu 17 Jul 2013 12:07 WIB

Dua Petugas Rutan Batam Dibawa ke Rumah Sakit

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Mansyur Faqih
Petugas Lapas (Ilustrasi)
Petugas Lapas (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 11 orang tahanan narkotika di Rutan Baloi, Batam, Kepulauan Riau melarikan diri. Mereka juga menyerang dua orang petugas dan merusak ruang kepala rutan. Dua orang petugas yang diserang tahanan pun harus dibawa ke rumah sakit karena menderita luka parah.

"Petugas atas nama Adi dan komandan jaga atas nama Bachtiar yang luka-luka telah dibawa ke rumah sakit. Bachtiar mengalami kerontokan pada giginya dan Adi harus dirawat intensif karena cedera kepala yang cukup parah," kata Kepala Sub-Bagian Humas Ditjen Pemasyarakatan (PAS) Kemenkumham, Akbar Hadi Prabowo yang dihubungi Republika, Rabu (17/7).

Akbar menjelaskan, para tahanan berhasil kabur setelah para penghuni kamar yang berjumlah 31 orang menyerang petugas jaga bernama Adi dengan menyiramkan air cabe dan memukuli petugas menggunakan besi kaki tempat tidur. Setelah itu menyerang komandan jaga, Bachtiar, di pintu penghubung.

Para napi lalu menuju ruang registrasi menjebol ruang karutan kemudian menjebol jendela ruang karutan lanjut melarikan diri keluar menuju halaman depan. Saat ini situasi rutan sepenuhnya sudah dapat dikendalikan.

Kadiv Pemasyarakatan Kanwil Kepri, Karutan dan jajaran serta petugas kepolisian di Polda Kepri masih berjaga-jaga. Kapasitas Rutan Baloi saat ini sebanyak 468 orang. Padahal, kapasitas normal hanya 250 orang tahanan. "Bersama kepolisian, petugas lapas sedang melakukan pengejaran terhadap tahanan yang lari," papar mantan kepala rutan Rangkasbitung ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement