REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG--Bank Dunia akan turut terlibat mengembangkan tepian Sungai Musi dengan melakukan pra studi kelayakan yang dijadwalkan berlangsung selama empat bulan.
Operation Spesialis World Bank perwakilan Jakarta, Santo Dewatmoko di Palembang, Selasa, (9/7) mengatakan kegiatan prastudi kelayakan tersebut berupa penelitian yang dilaksanakan konsultan EGIS dari Perancis.
Bank dunia mengalokasikan dana sebesar Rp3 miliar untuk kegiatan tersebut, katanya. Menurut dia, program Bank Dunia membantu memajukan Kota Palembang tersebut sebagai penghargaan atas komitmen pemkot yang dinilai konsisten mendorong perkembangan kota.
Bank Dunia juga melaksanakan program yang sama di Kota Makassar, Balikpapan, Yogya, Surabaya dan Denpasar. Ia mengatakan penelitian akan dilakukan di sepanjang Sungai Musi wilayah Palembang untuk mendukung pengelolaan menjadi kota yang berkembang dengan berbasis ekonomi masyarakat.
Sejumlah lokasi yang direkomendasikan menjadi area penelitian, seperti Kampung Kapitan, Kampung Arab dan Pulau Kemaro. Sementara Ketua tim Konsultan PT EGIS, Jhon Miller menjelaskan, penelitian telah mereka mulai dengan melibatkan delapan tenaga ahli.
Pra studi kelayakan yang mereka lakukan diantaranya menambah turap dan meneliti bagaimana upaya merevitalisasi pemukiman di tepian Sungai musi, ujarnya.
Dia menambahkan, waktu yang mereka gunakan sangat singkat tetapi tentunya akan dioptimalisasi. Oktober mereka targetkan kegiatan tersebut selesai.