Selasa 09 Jul 2013 20:23 WIB

Jaringan Telekomunikasi Malaysia Kuasai Desa Pegudang

Ilustrasi.
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID,TANJUNGPINANG -- Dua perusahaan jaringan telekomunikasi Malaysia yaitu Digi daan Celcom menguasai Desa Pegudang, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau.

"Jaringan telekomunikasi Malaysia sudah lama menguasai Pegudang, tetapi kami tidak menikmatinya, karena mahal," kata warga Desa Pegudang, Sudirman alias Acok, di Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), Selasa (9/7).

Acok yang masih kuliah di Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) itu mengungkapkan, dua jaringan telekomunikasi Malaysia tidak hanya menguasai daratan Desa Pegudang, melainkan hingga ke perairan. Hal itu disebabkan Desa Pedugang berdekatan dengan Malaysia, meski tidak termasuk sebagai salah satu dari 19 pulau di Kepri yang berbatasan dengan negara tetangga.

"Perairan Pegudang itu berbatasan langsung dengan Malaysia, tetapi pemerintah pusat hanya menetapkan Pulau Sentut sebagai satu-satunya pulau di Bintan yang berbatasan dengan Malaysia," ungkapnya.

Sedangkan sinyal dari jaringan telekomunikasi Indonesia seperti XL, Telkomsel dan Indosat sering hilang. Pada saat itu, pemilik ponsel mendapat pesan singkat dati Digi dan Celcom.

Jika pemilik ponsel menggunakan Digi dan Celcom, maka dikenakan tarif "roaming". Karena itu, sebaiknya pemilik ponsel menggunakan pengaturan manual, dan tetap menggunakan jaringan telekomunikasi lokal.

"Kami kesulitan berkomunikasi, karena sinyal jaringan telekomunikasi Indonesia sering hilang atau tidak kuat. Padahal ada tower yang dibangun di Desa Pegudang, tetapi belum digunakan secara maksimal," ujarnya.

Pemerhati perbatasan Kepri Sayed Fauzan mengatakan, sinyal dari jaringan telekomunikasi asing yang masuk ke Desa Pegudang mengganggu aktivitas warga, karena komunikasi melalui ponsel itu dibutuhkan setiap saat. Selain itu, jaringan telekomunikasi asing yang masuk ke Desa Pegudang merupakan pelecehan terhadap kedaulatan NKRI. "Ini adalah permasalahan serius yang harus ditangani secara serius," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement