REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pengrusakan pantai di sepanjang pantai selatan akibat aktivitas pasir besi, sudah menjadi masalah negara. Menurut Wakil Gubernur Jabar, Deddy Mizwar, kalau pantai terus dieksploitasi pasir besinya tanpa terkendali, maka bisa merusak batas pantai.
"Jangan-jangan, nanti lautnya sampai ke Tangkuban Perahu, jadi teluk. Ini, persoalan serius yang membutuhkan campur tangan negara," ujar Deddy usai Berkunjung ke Kantor Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLHD) Jabar, Selasa (9/7).
Menurut Deddy, saking merugikannya, APBD dan APBN untuk mengatasi kerusakan infrastruktur sudah keluar banyak. Namun, PAD (pendapatan asli daerah) yang diperoleh dari aktivitas ini tidak seimbang.
Deddy menilai, untuk menyelesaikan kerugian dan dampak dari pasir besi tersebut semua komponen harus serius. Termasuk, Presiden dan Menteri Lingkungan Hidup. "Ini bukan hanya urusan Kapolda, tapi semua karena ini soal penegakan hukum," katanya menegaskan.
Dikatakan Deddy, persoalan dampak pasir besi ini tidak boleh terus dibiarkan berlarut. Kalau ini dibiarkan, artinya kita dzalim pada bangsa dan pada generasi yang akan datang. "Karena, kerusakannya luar biasa," katanya.
Namun, kata dia, persoalan ini harus diteliti lebih jauh agar tidak terkesan mendzalimi pengusaha dan mereka yang menggantungkan hidup di usaha tersebut. "Bagaimana persoalannya? Solusinya seperti apa? Bagaimana masyarakat yang bekerja di sana alih profesinya seperti apa," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Deddy pun, meminta BPLHD untuk tetap fokus mensosialisasikan persoalan lingkungan. Selain itu, Ia datang ke BPLHD Jabar untuk membicarakan langkah-langkah solutif yang bersifat segera dalam mengatasi persoalan lingkungan.
"Seperti penanganan limbah,pasir besi yang bisa menimbulkan konflik pada dan dengan masyarakat," katanya.
Selain itu, kata dia, Ia pun membicarakan limbah pabrik di Rancaekek. Pemprov Jabar dan BPLHD, sedang mencari sejumlah solusi. "Makanya, harus segera diatasi jangan wacana melulu. Saya, akan bertemu dengan berbagai pihak terkait," katanya.