REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan permintaan maaf terkait kebakaran hutan yang terjadi di Riau yang mengakibatkan asap menyelimuti Singapura dan Malaysia.
Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla mempertanyakan urgensi presiden menyatakan permintaan maaf pada dua negara tetangga tersebut.
"Kenapa pula harus minta maaf?," kata Jusuf Kalla usai menjenguk Gubernur Riau nonaktif, Rusli Zainal di Rumah Tahanan (Rutan) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Kamis (27/6).
Tokoh yang akrab disapa JK ini mengatakan sebenarnya Singapura dan Malaysia tidak mengharapkan permintaan maaf dari SBY. Dua negara ini hanya menginginkan bagaimana caranya agar kebakaran hutan dapat diselesaikan sehingga tidak merugikan mereka.
Ia juga meminta agar Malaysia dan Singapura juga harus ikut mengatasi masalah itu juga. Seharusnya bagaimana caranya agar dapat menyelesaikan masalah ini secara bersama-sama antara ketiga negara.
"Harus sama-sama mengatasi itu dong. Udara baik kan dia juga yang menikmati. Jadi dulu juga begitu, saya katakan 11 bulan menikmati udara segar tanpa terima kasih," ujarnya.
Saat ditanya kepantasan Presiden SBY yang menyatakan permintaan maaf kepada dua negara tersebut, ia hanya tertawa. "Haha, tergantung dari sisi melihatnya," ucap Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) ini.