Selasa 17 Sep 2019 03:07 WIB

Pemprov Riau Dirikan Posko Rumah Singgah di 14 Titik

Posko rumah singgah untuk menampung warga terdampak asap.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Nashih Nashrullah
Satgas Karhutla Riau melakukan pemadaman kebakaran lahan gambut di Desa Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar, Riau, Senin (16/9/2019).
Foto: Rony Muharrman/ANTARA FOTO
Satgas Karhutla Riau melakukan pemadaman kebakaran lahan gambut di Desa Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar, Riau, Senin (16/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Pemerintah Provinsi Riau mendirikan posko rumah singgah untuk warga terdampak asap yang tersebar di 14 titik lokasi di Kota Pekanbaru, Riau. 

Posko didirikan untuk memberikan pelayanan kesehatan masyarakat terdampak asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah tersebut.  

Baca Juga

"14 titik lokasi tersebut di antaranya, rumah jabatan asisten 2, rumah jabatan asisten 3, Aula Dinas Sosial Provinsi Riau, Aula Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Aula Bappenda Provinsi Riau, Aula Rumah Sakit Jiwa Tampan, Balai Rehabilitasi Sosial Anak Memerlukan Perlindungan Khusus (BRS-AMPK)," ujar Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo, dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan, Senin (16/9). 

Agus melanjutkan, titik lokasi posko rumah singgah juga ada di Rumah Jabatan Kepala Dinas Sosial, Aula Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Riau, Kantor Dinas PUPR, UPT. Industri Pangan, Olahan dan Kemasan Dinas Perindustrian Provinsi Riau, Mal Pelayanan Terpadu Kota Pekanbaru, UPT. Bapelkes Dinas Kesehatan Provinsi Riau, dan Pusat Informasi Karhutla Rumah Jabatan Kepala Bappeda.

Selain itu, Agus mengungkap, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau juga membuka pelayanan yang sama. Dengan demikian, total rumah singgah di Provinsi Riau ada di 15 lokasi.

Dia juga mengungkapkan, peralatan seperti kasur lipat (velbed), tabung oksigen, regulator, tabung oksigen kecil, selang oksigen, alat pengukur tekanan darah, obat-obatan, hingga makanan tambahan bagi ibu hamil dan balita serta perlengkapan medis lainnya telah tersedia pada tiap-tiap posko.

"Dan sudah sesuai standar Kementerian Kesehatan RI. Selain itu, masing-masing posko juga disiagakan satu mobil ambulans," kata Agus.

Dia menerangkan, posko kesehatan tersebut buka setiap hari dari pukul 08.00 WIB sampai 22.00 WIB dan mulai dioperasikan sejak Ahad (15/9) kemarin hingga akhir masa siaga darurat yakni Kamis (31/10).  

Menurutnya, seluruh masyarakat bisa memperoleh pelayanan seperti konsultasi, cek kesehatan, cek tekanan darah, pemberian pernafasan menggunakan oksigen hingga fasilitas masker yang bisa didapatkan secara gratis dengan penanganan oleh tim medis dari Dinas Kesehatan Provinsi Riau.

"Adanya rumah singgah ini sangat bermanfaat bagi masyarakat. Selain dapat mengurangi dampak negatif dari asap karhutla, pelayanan tersebut sekaligus sebagai tanda bahwa negara hadir di tengah masyarakat untuk pelayanan yang terbaik," katanya.

Salah satu warga yang memanfaatkan pelayanan posko rumah singgah Kantor Dinas PUPR Provinsi Riau, Farida (34) merasa terbantu dengan adanya posko tersebut. Farida mengaku adanya asap ini mengganggu aktivitasnya terutama di luar ruangan.

"Aktivitas saya terganggu karena asap. Sudah seminggu sekolah libur. Saya ajak anak untuk mendapat fasilitas kesehatan ini dari pemerintah," ujar Farida.  

Posko Rumah Singgah Kantor Dinas PUPR Provinsi Riau sendiri telah melayani 95 pasien hingga hari ini, Senin (16/9). Berdasarkan hasil pemeriksaan, sebanyak 13 pasien dinyatakan positif terkena Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), sedangkan 1 pasien sudah dirujuk ke Rumah Sakit terdekat.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement