REPUBLIKA.CO.ID, KEBON SIRIH -- Pemprov DKI Jakarta memberikan solusi dengan menambahkan bus transjakarta. Namun perusahaan karoseri tidak sanggup jika bahan bakar untuk bus sedang transjakarta menggunakan gas.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama mengatakan saat ini yang dapat dilakukan hanya menyediakan bus dengan bahan bakar gas dan sebagian lagi dengan bahan bakar solar. "Kalau seribu busa menggunakan gas semua, kita baru dapat memenuhinya tiga tahun ke depan," ujarnya di Balai Kota, Senin (24/6).
Kalau dilihat dari pencemaran gas buangnya antara diesel dengan gas berbeda tipis. Tetapi secara ekonomis memang bahan bakar gas lebih ekonomis.
Ahok berharap seluruh bus menggunakan gas. Tetapi pihaknya belum dapat memenuhi ketersediaan gasnya. Selama ini saja diberikan dua tahun dalam pengadaan SPBG tidak berjalan.
Sedangkan menurut dia, pemprov tidak berwenang dalam membangun SPBG. "Kita hanya memberikan izin pembangunan, sedangkan kewenangannya berada pada Pertamina," ujarnya.