Senin 24 Jun 2013 12:17 WIB

Banyak Pekerja di Jatim Tidak Miliki Jamsostek

Rep: Andi Ikhbal/ Red: Hazliansyah
Logo Jamsostek.
Foto: Blogspot.com
Logo Jamsostek.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sebanyak 88 persen pekerja di Jawa Timur (Jatim) belum memiliki perlindungan sosial ketenagakerjaan. Dari 34.224 perusahaan sektor formal, hanya 19.358 yang menjadi kepesertaan aktif Jamsostek.

 

Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf mengatakan, yang menjadi peserta aktif sebanyak 1.165.480 orang. Jumlah itu tidak mencapai setengah dari total tenaga kerja yang mencapai 2.702.439 orang. Belum lagi ditambah pekerja yang berada di sektor informal.

"Baru 22 persen tenaga kerja Jatim yang terlindungi oleh jaminan sosial," kata Gus Iful, panggilan akrabnya, Senin (24/6).

Karena itu, dia mengimbau agar perusahaan juga mendaftarkan pegawainya ke Jamsostek. Sebab, dengan melakukan itu, investasi perusahaan tidak akan berkurang. Namun justru justru bertambah karena karyawan bekerja dengan tenang dan optimal.

 

Dia juga mengimbau agar semua pekerja informal di Jatim seperti pedagang kaki lima, penjual makanan keliling dan jasa angkutan becak atau ojek berkesempatan ikut dalam program Jamsostek.

"Dengan begitu, risiko pekerjaan dapat terjamin, sehingga tidak membebani nanti," ujarnya.

Kepala Kanwil PT Jamsostek Jatimbanusra, I Gusti Ngurah Suartika mengatakan, di Jatim tersebar 16 kantor cabang dan delapan Kantor Cabang Pembantu (KCP). Jumlah peserta aktif yang dilayani sebanyak 28.322 perusahaan aktif dengan 1.457.296 tenaga kerja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement