Kamis 20 Jun 2013 11:41 WIB

Terganggu Kabut Asap, Lion Air Alihkan Penerbangan ke Medan

Lion Air
Lion Air

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Pesawat Lion Air dengan penerbangan nomor JT0388 tujuan Pekanbaru, Riau, terpaksa mengalihkan pendaratan di Bandar Udara Internasional Polonia, Medan, akibat gangguan cuaca berupa kabut asap.

Beberapa menit sebelum mendarat Kapten Pilot Lion Air, Imam Indrianto, di Pekanbaru, Riau, Kamis (20/6), mengatakan mendapat laporan kondisi cuaca di Bandar Udara International Sultan Syarif Kasim II di Pekanbaru buruk di bawah batas penerbangan untuk itu belum dapat dilakukan pendaratan.

Pilot mengatakan sambil menunggu izin pendaratan pesawat akan berputar sekitar 20 menit. Namun bila kondisi cuaca tidak kunjung membaik maka pendaratan dialihkan ke Bandar Udara Internasional Hang Nadim, Batam.

Setelah berputar beberapa kali pilot mengatakan pendaratan dialihkan ke Bandar Udara Internasional Polonia, Medan, karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan untuk pendaratan di Pekanbaru, Riau. Penerbangan yang awalnya dijadwalkan tiba di Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru pukul 7.55 WIB, melakukan transit di Polonia, Medan, pukul 9.10 WIB. Hingga pukul 10.38 WIB penerbangan belum dilanjutkan.

Berdasarkan pantauan di lapangan, Kota Pekanbaru dari atas sekitar pukul 7.35 WIB tampak sudah tertutup kabut asap cukup tebal. Selama sekitar 20 menit berputar di atas kota tersebut kondisi tetap sama.

Sebelumnya Airport Duty Manager Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Baiquni mengatakan pihaknya telah mewaspadai kondisi cuaca tersebut dan terus melakukan pemantauan dan langsung akan menginformasikan pada pilot. Menurut dia, kondisi kabut asap memang semakin memburuk dalam dua hari terakhir, terutama saat pagi dan sore hari dan tidak ada angin. Kondisi tersebut menurunkan jarak pandang.

BMKG mencatat terdapat 148 titik panas sebagai indikasi kebakaran hutan dan lahan terdeteksi di beberapa wilayah di Provinsi Riau kali ini.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement