Senin 03 Jun 2013 10:00 WIB

Pemerintah Anggarkan Rp 14 T untuk BLSM

Menteri Sosial, Salim Segaf Al-Jufri
Foto: Musiron/Republika
Menteri Sosial, Salim Segaf Al-Jufri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah merencanakan kenaikan harga BBM bersubsidi pada Juni mendatang. Sehingga, harga BBM jenis premium naik dari Rp 4.500 menjadi Rp 6.500 per liter dan solar menjadi Rp 5.500 per liter.

Sebagai kompensasi, pemerintah memberikan bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) sebesar Rp 150.000 per bulan kepada 15,5 juta rumah tangga sangat miskin selama enam bulan. Bantuan itu diberikan untuk mengatasi dampak inflasi akibat kenaikan BBM.

Menteri Sosial, Salim Segaf Al Jufri mengungkapkan, pemerintah menganggarkan Rp 14 triliun untuk kompensasi. Selain kompensasi, pemerintah juga memberi tambahan raskin dengan anggaran sekitar empat triliun rupiah, serta tambahan anggaran untuk Program Keluarga Harapan (PKH) Rp 720 miliar.

"Penerima raskin ini akan menerima BLSM, juga menerima Bantuan Siswa Miskin (BSM) dan PKH. Jumlah mereka hampir 25 persen dari penduduk, bayangkan berapa banyak yang dibantu," tutur Salim di Jakarta, Senin (3/6).

Anggota Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menjelaskan, penerima BLSM akan memegang kartu sendiri yang langsung dibawa ke kantor pos untuk mencairkan bantuan, sistemnya sama seperti Program Keluarga Harapan (PKH).

Salim juga meyakinkan, jumlah penerima kompensasi tidak akan bertambah karena sesuai data penerima raskin 15,5 juta rumah tangga yang datanya bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement