REPUBLIKA.CO.ID,KLATEN -- Tercatat 1.000 pecinta motor trail berada di Kabupaten Klaten. Mereka yang datang dari berbagai daerah menjajal medan terjal lereng Gunung Merapi dalam kegiatan bertajuk 'Touring Adventure, Merapi Banjir Trail Part II' Ahad (2/6/).
Kegiatan ajang rekreatif ini, terselenggara berkat kerjasama antara Federasi Olahraga Balap Motor (FOBM) Kabupaten Klaten dengan Satlantas Polres Klaten.
Ketua FOBM Klaten, Edy Hartanta, mengatakan, sekitar 1.000 peserta tersebut berasal dari kalangan pencinta motor trail dari Kabupaten Klaten, Sukoharjo, Solo, Wonogiri, Jogja, Semarang, Ngawi dan lain-lain. Peserta asal luar daerah sudah datang sehari sebelumnya. ''Touring adventure ini akan menempuh jarak sejauh 90 km dengan mengambil start dan finis di Alun-Alun Klaten,” ungkap Edy Hartanto.
Touring adventure ini dimulai pukul 09.00 WIB. Semua peserta sudah tiba di Alun-Alun Klaten pukul 08.00 WIB. Mereka menjajal sensasi motor trail di medan terjal di lereng Gunung Merapi. Persisnya, kawasan wisata Deles, Kecamatan Kemalang, Klaten, yang berjarak sekitar lima kilometer dari puncak Gunung Merapi.
Sebelum sampai dikawasan Deles Indah, semua peserta menyusuri dasar Kali Woro. Sesampai di Deles Indah, semua peserta istirahat. Mereka bisa menikmati nuansa keindahan alam yang menakjubkan. Selanjutnya, peserta menaklukkan medan terjal dan curam menuju pelosok pedesaan terpencil di Lereng Gunung Merapi.
Setelah berkeliling di Kawasan Rawan Bencana (KRB) letusan erupsi Merapi, peserta masuk finis di Alun-Alun Klaten melalui jalur berbeda. Sesampainya di Alun-Alun Klaten, peserta akan dihibur alunan musik.
Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari Taouring Adventure, Merapi Banjir Trail Part I yang sukses diselenggarakan di Klaten tahun lalu. Kali ini, panitia menyediakan hadiah utama satu unit mobil, tiga unit sepeda motor, dan aneka hadiah hiburan.
Wakapolres Klaten, Kompol Endrastiawan, mengatakan, selama touring adventure berlangsung, polisi menerjunkan puluhan personel untuk disiagakan sejumlah jalur yang menjadi rute. Pengamanan kegiatan itu dilakukan untuk menanggulangi ancaman gangguan yang datang tidak terduga