Rabu 29 May 2013 20:49 WIB

PDIP: BLSM Sangat Berbau Politis

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Karta Raharja Ucu
Seorang lansia menerima bantuan langsung tunai (BLT).
Foto: Antara/Eric Ireng
Seorang lansia menerima bantuan langsung tunai (BLT).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Dedy Gumelar yang akrab disapa Miing berpendapat, pemberian BLSM merupakan salah satu bentuk politik gentong babi yang sangat berbau politis.

Menurutnya, daripada dana rakyat gratis di APBN yang mencapai Rp 31 triliun dibagi-bagikan kepada rakyat menjelang pemilu, lebih baik dana tersebut untuk membangun infrastruktur.

Menurutnya, pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan, jauh lebih berguna dan bermanfaat dibandingkan dengan membagikan uang kepada rakyat, salah satunya dalam bentuk BLSM. Miing menyebut PDI Perjuangan sejak dulu menolak pemberian BLSM. Bantuan langsung tunai tersebut tidak mendidik masyarakat untuk mandiri.

"Masyarakat itu harus diberi kail, bukan uang tunai, nanti bisa saja uangnya malah untuk dibelikan pulsa," ujar Miing, di Jakarta, Rabu (29/5).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement