REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), Muhammad Ramdhan Effendi alias Anton Medan mengatakan Farhat Abbas harus memiliki etika meminta maaf.
Menurut Anton, etika tersebut penting jika seseorang telah melakukan kesalahan dan memiliki niat untuk meminta maaf kepada orang yang pernah dizhaliminya.
''Kalau damai dan minta maaf harus ada etikanya,'' kata Anton di Jakarta, Selasa (28/5).
Anton mengungkapkan selama ini permintaan maaf Farhat tanpa diduga-duga. Sebagai contoh, Farhat pernah meminta maaf hanya menggunakan pesan singkat di telepon genggam.
Farhat juga pernah bertemu Anton di sebuah Studio, menurut Anton, Farhat hanya menyium tangannya. ''Seharusnya dia datang ke Pesantren saya. Silaturahmi dengan ikhlas. Itu yang saya harapkan,'' katanya.