Senin 27 May 2013 20:48 WIB

'Regenerasi Kepemimpinan Adalah Keniscayaan'

Rep: M Akbar/ Red: Hazliansyah
Abdul Hakam Naja
Foto: Republika
Abdul Hakam Naja

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Regenerasi kepemimpinan nasional adalah sebuah keniscayaan. Hadirnya sejumlah tokoh kaum muda dari luar partai politik patut diapresiasi jika berniat maju sebagai calon presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2014.

''Jadi alasan mewacanakan atau memikirkan tampilnya kaum muda dalam mandat kepemimpinan nasional memang layak digalang berbagai pihak, sehingga keniscayaan renegerasi bangsa dapat terselenggara,'' kata Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Abdul Hakam Naja, dalam siaran pers yang diterima Republika di Jakarta, Senin (27/5).

 

Sejauh ini, sejumlah nama tokoh muda yang telah mencuat ke permukaan ada Gita Wirjawan, Mohammad Jumhur Hidayat hingga Anies Baswedan.

Terkait wacana tersebut, Hakam mengatakan, untuk dapat maju tentunya masih memerlukan mekanisme partai politik. ''Karena ini sudah disyaratkan dalam undang-undang,'' ujar politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN) ini.

Hakam menilai munculnya kaum muda untuk pesta demokrasi tahun depan sebagai momentum yang tepat. Ia mengatakan, secara lingkungan, global regenerasi kepemimpinan kepada kaum muda sudah terjadi.

Untuk pencapaian agenda kepemimpinan bangsa dari unsur kaum muda menjadi nyata, kata dia, apabila semua pihak dapat menanggapinya secara serius. Ia mengaku elite-elite parpol harusnya merespons wacana ini.

"Soalnya saya menilai orientasinya tidak harus menjadi capres. Regenerasi kepada orang muda bisa juga menempatkan mereka sebagai cawapres," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement