Kamis 16 May 2013 15:27 WIB

'Perbedaan Harga Bikin Gas Elpiji 3 Kg Langka'

Rep: Dyah Ratna Meta Novia / Red: Karta Raharja Ucu
Tabung gas 3 kg
Tabung gas 3 kg

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi VII DPR RI, Satya Widya Yudha mengatakan, terjadinya kelangkaan elpiji 3 kg di sejumlah daerah akibat perbedaan harga elpiji yang bervariasi. Harga elpiji 3 kg ini bervariasi dari Rp 14.000 hingga Rp 19.000.

Satya berujar, perbedaan harga elpiji 3 kg mendorong sejumlah oknum melakukan penimbunan elpiji di sejumlah daerah. “Mereka menimbun elpiji untuk dijual di daerah-daerah yang harga elpijinya jauh lebih tinggi,” ujarnya di Jakarta, Kamis, (16/5).

Di Bojonegoro dan Tuban, kata Satya, juga mengalami kelangkaan elpiji. Bahkan harga elpiji di Tuban mencapai Rp 19.000. Ini melebihi harga normalnya. Menurut politikus Partai Golkar itu, perbedaan harga juga disebabkan jauh dekatnya elpiji dari tempat produksinya di Pertamina dan biaya transportasi. Namun, Pertamina harus melakukan standardisasi harga agar tidak ada perbedaan harga.

Pertamina menurut Satya harus segera memperbaiki standar harga. Agar, masalah elpiji tidak berlarut-larut. Sebab, elpiji ini merupakan kebutuhan pokok masyarakat yang harus dipenuhi. Dikatakan Satya, kelangkaan elpiji bukan disebabkan produksi Pertamina yang kurang, tapi karena ada permainan harga. Pertamina sebenarnya sudah berusaha memenuhi kuota yang dibutuhkan masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement