Ahad 18 Oct 2015 19:59 WIB

Gas Melon Langka di Sukabumi

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Karta Raharja Ucu
Gas ukuran 3 kg alias gas melon.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Gas ukuran 3 kg alias gas melon.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Langkanya pasokan gas tiga kilogram atau gas melon di Sukabumi disebabkan keterlambatan pasokan. Khususnya, karena masalah kemacetan yang seringkali terjadi di sejumlah titik Sukabumi.

Kepala Seksi Perdagangan Dalam Negeri, Dinas Koperasi, Perindsutrian, Perdagangan dan Pasar (Diskoperindagsar) Diskoperindagsar Kabupaten Sukabumi Anwar mengatakan, petugas sudah melakukan pemantauan ke sejumlah tempat yang dilaporkan terjadi kelangkaan gas.

"Hasilnya, dari pantauan kelangkaan dikarenakan keterlambatan pasokan," ujar dia akhir pekan lalu.

Anwar menerangkan, pasokan terlambat akibat kendala teknis seperti kemacetan lalu lintas. Faktor lainnya lanjut dia disebabkan kuota gas melon yang tidak seimbang dengan jumlah kebutuhan warga di pasaran.

Penyebabnya ungkap Anwar, jumlah rumah tangga atau kepala keluarga (KK) di Sukabumi setiap tahunnya bertambah banyak. Penambahan ini jelas akan menambah permintaan tabung gas khususnya elpiji tiga kilogram. Namun Diskoperindagsar tidak mengetahui secara pasti jumlah kuota gas melon karena menjadi kewenangan Hiswana Migas.

Anwar menambahkan, harga eceran tertinggi (HET) gas melon di tingkat agen ditetapkan Rp 14.600 per tabung. Sementara harga untuk tingkat pangkalan di bagi ke dalam beberapa zona karena menyesuikan jarak.

Di antaranya zona I yaitu 0-60 kilometer HET gas tiga kilogram sebesar 16 ribu per tabung dan zona II  dengan jarak 60-90 kilometer Rp 16.500. Sementara zona III dengan jarak 90 -120 kilometer Rp17 ribu dan zona IV di atas 120 kilometer sebesar Rp17.500 per tabung. Untuk tingkat warung lanjut Anwar, pemerintah tidak menetapkan standar harga. Penerapan harganya diharapkan masi dalam batas kewajaran. Jika harganya melebihi batas, maka pemerintah bersama Pertamina akan mengambi tindakan tegas.

Di sisi lain sambung Anwar, Pemkab Sukabumi menyambut positif rencana Pertamina yang akan menggulirkaan tabung gas lima kilogram nonsubsidi. Pemasaran produk baru tersebut akan menjadi alternatif bagi warga untuk mendapatkan pasokan gas. Keberadaan tabung gas elpiji tiga kilogram di Kabupaten Sukabumi mulai mengalami kelangkaan sejak akhir Sepember lalu. Hal ini didasarkan laporan dari warga yang mengeluhkan sulitnya membeli gas melon di pasaran.

"Kami sudah turun ke lapangan untuk mengecek adanya informasi kelangkaan gas elpiji," ujar Ketua Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM) Yusef Muharam. Pengawasan dilakukan bersama dengan petugas Perlindungan Konsumen Diskoperindagsar Kabupaten Sukabumi.

Lokasi pengawasan lanjut Yusef, di sejumlah lokasi yang dilaporkan terjadi kelangkaan seperti Kecamatan Cicantayan, Parungkuda, dan Cibadak. Hasilnya, dari satu lokasi di Kecamaan Cicantayan menunjukkan memang telah terjadi kelangkaan gas tiga kilogram di pasaran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement