REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Warga di wilayah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta mengeluhkan langkanya persediaan gas ukuran tiga kilogram (gas melon) di tingkat pengecer maupun pangkalan.
"Sejak beberapa hari terakhir ini gas tiga kilogram sulit di dapat, saya sudah berputar-putar mencarinya namun di setiap pengecer selalu habis," kata Sugeng warga Purwomartani, Kalasan, Sleman, Sabtu (15/11).
Menurut dia, terakhir kali dirinya mendapat gas ukuran tiga kilogram sekitar sepekan lalu, namun harganya sudah naik cukup tinggi. "Saat itu saya beli di pengecer dengan harga Rp 20 ribu, padahal sebelumnya harganya antara Rp15 ribu hingga Rp17 ribu," katanya.
Sedangkan pengecer gas "Amanah Fatonah" di Jalan Bulog, Purwomartani Kalasan, Gunadi mengatakan bahwa dari agen atau pangkalan gas ukuran tiga kilogram memang sudah sulit di dapat.
"Kadang dalam satu minggu hanya dapat jatah lima tabung gas ukuran tiga kilogram, bahkan kadang dalam dua minggu sama sekali tidak dapat pasokan," katanya.
Sedangkan pemilik pangkalan gas di wilayah Kalasan, Sleman Ny Agus mengatakan, adanya pengurangan jatah pasokan gas ukuran tiga kilogram dari agen ke pangkalan mengakibatkan persediaan gas sangat kurang dan langka.
"Selain itu adanya migrasi konsumen dari tabung ukuran 12 kilogram ke tiga kilogram juga mengakibatkan meningkatnya permintaan gas tiga kilogram," katanya.
Menurut dia, migrasi terjadi karena adanya kenaikan harga gas ukuran 12 kilogram beberapa waktu lalu.
"Saat ini jatah pasokan dibatasi, dari sebelumnya 70 tabung menjadi 50 tabung saja, itupun datang setiap lima hari sekali," katanya.
Ia mengatakan, meskipun mengalami kelangkaan namun untuk harga gas tiga kilogram dari agen ke pangkalan tidak mengalami kenaikan. "Kalau dari agen ke pangkalan harganya tetap Rp 15 ribu per tabung tiga kilogram," katanya.