Rabu 15 May 2013 21:33 WIB

Bangun Kekuatan TNI, Pemerintah Datangkan Alutista

Rep: Esthi Maharani/ Red: Dewi Mardiani
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro
Foto: Antara
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan (Menhan), Purnomo Yusgiantoro, menegaskan pemerintah sedang berupa melakukan pembangunan kekuatan TNI. Ia pun sudah melaporkan hal tersebut kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam sidang kabinet terbatas, Rabu (15/5).

Dalam rapat tersebut dihadiri Menko Polhukam, Panglima TNI, Wamenhan, dan Kepala Staf Angkatan. “Kami melaporkan tadi perkembangan pembangunan kekuatan TNI, khususnya meliputi alutsiswa, prasarana, dan sarana, masalah SDM, dan kelembagaan,” kata Menhan saat memberikan keterangan pers.

Khusus untuk alutsista, pemerintah bekerja sama dengan beberapa negara, termasuk Jerman. Dari negara itu, sudah dipesan sejumlah alutsista. Sebut saja, 104 Leopard, 2 tanks, 50 Marder 1A2 infantry fighting vehicles, 4 Armored Recovery Vehicles to tow tanks out of trouble, 3 mobile bridge-layers, and 3 AEV armored engineering vehicles.

Ia mengatakan, melihat dinamika perkembangan global, regional, dan nasional, maka harus disikapi segera dengan membangun kekuatan TNI yang mumpuni. Menurutnya, pengadaan alutsista tersebut baru tahap awal. Masih ada sejumlah pekerjaan rumah yang harus dilakukan TNI, misalnya pertahanan kelembagaan. Tetapi untuk penambahan personil, Menhan mengatakan tidak terlalu menjadi prioritas. Sebab, personil yang ada saat ini sudah cukup besar.

KSAD, Jenderal Pramono Edhie Wibowo mengatakan pengadaan alutsista terutama leopard masih sesuai rencana. Ia mengatakan, alutsista yang didatangkan kebanyakan memang untuk memperkuat satuan infanteri.  “Kita harapkan tahun ini akan datang. Kita berharap sebelum 5 Oktober alat-alat itu sudah datang,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement