REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta terus melakukan penguatan transportasi massal. Pada tahun ini, Dinas Perhubungan setempat akan membangun transportasi penghubung antara kampung ke halte Trans Jogja.
Ini dilakukan agar semua masyarakat bisa mengakses tranportasi massal (Trans Jogja) tersebut. Trans Jogja sendiri dioperasionalkan Pemda DIY.
"Untuk Trans Jogja karena melewati tiga wilayah (Sleman, Yogyakarta dan Bantul) maka dioperasionalkan Pemda DIY. Kita hanya menguatkan manajemen transportasi di perkotaan agar berkesinambungan," ujar Kepala Dishub Kota Yogyakarta Wido Risnomo, Kamis (9/5).
Pihaknya kata dia, akan menggandeng pihak ketiga untuk penyediaan transportasi penghubung ke Trans Jogja tersebut. Dia mencontohkan, selama ini di wilayah Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta tidak semua masyarakat bisa mengakses halte Trans Jogja.
Oleh sebabnya untuk membantu masyarakat mengakses halte tersebut pihaknya akan menyediakan jasa transportasi penghubung. "Nanti tiketnya akan terintegrasi jadi membayar satu sampai dengan tujuan akhir," katanya.
Transportasi penghubung ini kata dia juga akan terintegrasi dengan bus Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP). "Intregasi AKDP dan Trans Jogja ini menjadi kewenangan Pemda DIY yang terus dikaji. Nah pemkot menyiapkan untuk rute bangkitan-bangkitan dengan angkutan penghubung yang menyinggahi halte Transj Jogja," katanya menambahkan.
Angkutan penghubung ini lanjutnya, menghubungkan ke jalan-jalan wilayah dari kampung-kampung padat penduduk atau daerah tertentu ke halte Trans Jogja.
"Tapi ini butuh investasi yang tidak sedikit. Sebenarya kami sudah pernah membahas wacana ini dengan satu pihak yang tertarik dengan konsep ini, tapi terhenti," katanya.
Terkait pembangunan transportasi perkotaan ini, Pemkot Yogyakarta tahun ini kembali memperoleh anugerah Wahana Tata Nugraha dari Kementrian Perhubungan. Anugerah tersebut merupakan kali ketiga diperoleh Pemkot Yogyakarta.
Sementara itu anggota Komisi C DPRD Kota Yogyakarta Ervian Parmunadi menyambut baik rencana Pemkot Yogyakarta membangun transportasi penghubung tersebut.
Pasalnya kata dia, angkutan penghubung itu dapat mengurangi kepadatan lalu lintas. Nanun untuk realisasi wacana itu perlu ada kajian lebih dalam.
"Kalau itu direalisasikan perlu ada kajian-kajian lebih mendalam lagi. Terutama untuk kesiapan sarana di lapangan, seperti kondisi jalan dan halte-haltenya," ujarnya.
Terkait kerja sama dengan investor untuk merealisasikan wacana angkutan penghubung, menurutnya tidak masalah. Asalkan dalam kerja sama dengan investor itu sesuai aturan.
Menurutnya, kebijakan tersebut jika direalisasikan dan dimanajemen secara baik akan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Dengan sendirinya bisa mengurangi kemacetan di Yogyakarta.