Selasa 07 May 2013 14:56 WIB

Pornografi di Jabar Masuk Kategori Merah

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Djibril Muhammad
Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan.
Foto: Adji sambogo/Republika
Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Berbagai bahaya, mengancam generasi di Jawa Barat (Jabar). Yakni, dari trafficking, miras (minuman keras), HIV/ AIDS, dan narkoba.

Bahkan, menurut Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, pornografi di Jabar sudah masuk kategori merah. Saat ini, menurut Heryawan, generasi muda banyak yang membuka atau mengunduh situs pornografi. Selain itu, banyak situs pornografi yang bisa diakses.

"Saya berharap aparat hukum kita menyelesaikan ini (situs pornografi) dan menertibkannya," ujar Heryawan kepada wartawan usai acara Hari Kesatuan Gerak PKK ke-41, Selasa (7/5).

Menurut Heryawan, jangan sampai bahaya-bahaya tersebut menghadang dan merusak generasi muda di Indonesia khususnya Jabar. Kalau anak muda sudah terkena berbagai dampak negatif tersebut, maka masa depannya akan hancur.

"Satu di antara sistem sosial yang bisa menyelematkan ancaman yang tadi itu adalah ketahanan keluarga," katanya mengingatkan.

Ke depan, kata dia, ketahanan keluarga harus menjadi masalah serius di Jabar. Bisa saja, nanti Pemprov Jabar akan membuat aturan tentang Ketahanan Keluarga ini. Bentuknya, bisa berupa Pergub (peraturan gubernur) atau Perda (peraturan daerah). Yang penting, harus disosialisasikan dengan baik terkait  bahaya narkoba, HIV/AIDS, dan Miras.

"Ancaman tersebut, bisa dicegah dengan ketahanan keluarga. Kalau keluarga harmonis, daya tahannya kuat maka akan bisa mencegah hal-hal tadi," katanya.

Jadi, kata Heryawan, pembangunan Jabar ke depan selain membangunan fisik juga menekankan masalah ketahanan keluarga ini. Sebab, kalau ketahanan keluarga ini dipertahankan bersama menciptakan generasi yang baik.

Untuk membentuk ketahan keluarga ini, menurut Heryawan, diperlukan peran PKK. Sebab, gerakannya lengkap dari tingkat pusat sampai ke desa ada. Kalau dikolaborasikan dengan dengan program pemerintah, akan mempercepat suksesnya program tersebut.

"Di Jabar ada 50 ribu Posyandu kan ini kalau dipakai alat sosialisasi, khususnya terkait dengan generasi yang baik ke depan akan sangat baik," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement