Senin 22 Apr 2013 18:38 WIB

Pedagang Sebut Naiknya Elpiji 12 Kg Tak Wajar

Rep: Alicia Saqina/ Red: Djibril Muhammad
Gas Elpiji 12 kg
Foto: Republika/Agung Fatma Putra
Gas Elpiji 12 kg

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Beredar kabar, PT Pertamina Persero akan menaikkan harga jual gas elpiji tabung berukuran besar.

Setiap gas elpiji tabung berukuran 12 kilogram (kg) tersebut, rencanannya akan mengalami kenaikan, mulai Rp 12 ribu hingga Rp 20 ribu. Kenaikan ini bervariasi, tergantung lokasi provinsi masing-masing.

Mendengar isu tersebut, sejumlah pedagang yang menjual gas elpiji 12 kg di warungnya pun, khawatir. Mereka mengatakan, naiknya besaran harga jual elpiji 12 kg itu, sangat lah tidak wajar. Salah satunya seperti yang dituturkan Jul.

Pedagang yang menjual gas elpiji berukuran 12 kg dan tiga kg secara eceran di Jalan Pondok Cina, Beji, Depok ini mengatakan, kenaikan harga elpiji 12 kg, sangat tidak biasa. "Menurut saya tidak wajar //ya// naik sebesar sekian itu. Terlalu besar," ujar Jul kepada Republika, Senin (22/4).

Ia mengatakan, seharusnya kenaikan harga jual elpiji harus secara bertahap. Menurut Jul, kenaikan dilakukan secara bertahap, agar masyarakat tidak kaget dan berujung mengeluh.

Jul menjelaskan, dulu pun elpiji 12 kg pernah naik. Tetapi, kenaikannya tidak sebesar kali ini. "Dulu pernah dari Rp 69 ribu ke Rp 71 ribu. Hanya Rp 2.000," katanya.

Jul mengungkapkan, harga elpiji 12 kg per tabung yang setiap harinya diantarkan agen ke warungnya itu, saat ini stabil di angka Rp 71 ribu. Ia menjualnya ke masyarakat sebesar Rp 73 ribu. Apabila diantarkan hingga ke rumah pembeli, maka harganya menjadi Rp 75 ribu.

Ia pun mengatakan, ketersediaan gas elpiji selama enam bulan terkahir di agennya sangat baik. Daya beli masyarakat di dekat warungnya pun, baik. Setidaknya, tiga hingga lima tabung elpiji 12 kg per hari, akan tuntas dibeli warga.

Akan tetapi, istri Jul, Dewi mengatakan, tidak bisa memastikan jika harganya naik nanti, apakah ketersediaan pasokan elpiji 12 kg akan sebaik sekarang ini. "Kita tidak tahu. Bisa saja nanti jadi langka. Mungkin nanti, ada pihak-pihak yang nimbun gitu," ujarnya.

Ia pun khawatir, hendak dijual seharga berapa elpiji 12 kg itu ke masyarakat. Memang, berapapun kenaikan harga jual gas elpiji, warga tetap akan membelinya.

Sebab, memasak adalah kebutuhan dasar ibu-ibu rumah tangga. Tapi Dewi bingung, kira-kira berapakah harga jual elpiji yang dirasa pantas terjangkau oleh masyarakat.

"Habis informasi naiknya tinggi sekali. Seandainya benar per tabung akan naik Rp 12 ribu, mungkin saya jualnya sudah diantar hingga ke rumah, Rp 86-Rp 87 ribu," katanya menerangkan.

Menurutnya, kenaikkan elpiji 12 kg yang masih dianggap wajar, ialah Rp 5 ribu. Ia pun membenarkan informasi kenaikan elpiji ini. Semalam dirinya menerima kabar yang dikirim agen langganannya melalui layanan pesan singkat.

Isi pesan tersebut, mengatakan, Senin (22/4) harga elpiji 12 kg akan naik dengan kisaran Rp 12 hingga Rp 20 ribu. Namun, ternyata hari ini harga elpiji 12 kg masih seperti biasa, belum mengalami kenaikan.

Sementara, untuk harga jual elpiji bersubsidi tiga kg di warung Dewi, masih di angka Rp 15 ribu. Ia belum mendengar akan ada kenaikan untuk gas dengan tabung berwarna hijau tersebut.

Kenaikan harga elpiji yang nantinya juga diberlakukan sesuai lokasi tiap-tiap provinsi ini, tentu akan semakin menyengsarakan rakyat. Dewi saja sampai tidak bisa membayangkan, berapa harga jual elpiji 12 kg nanti di luar Pulau Jawa.

"Berarti kan, nanti masyarakat sana akan membeli dengan harga yang jauh lebih mahal," ucapnya.

Jul dan Dewi berharap, jika pemerintah akhirnya memutuskan tetap menaikkan harga gas elpiji, semoga daya beli seluruh masyarakat mampu menyainginya. "Harapan kami, 12 kg tetap laku," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement