Ahad 21 Apr 2013 18:14 WIB

7.000 Warga Demak Mengungsi

Banjir (ilustrasi)
Banjir (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,DEMAK--Banjir yang kembali melanda Kabupaten Demak, Jawa Tengah, sejak Sabtu (20/4) malam, memaksa 7.000 warga setempat kembali mengungsi ke sejumlah tempat pengungsian di daerah setempat.

Menurut Camat Mijen Sugiyarto, di Demak, Minggu, ribuan warga yang mengungsi berasal dari tiga desa di Kecamatan Mijen, Kabupaten Demak, menyusul kembali jebolnya tanggul kanan Sungai Wulan pada Sabtu (20/4) sekitar pukul 19.00 WIB.

Ketiga desa tersebut, yakni Desa Mijen, Jleper, dan Ngelo Kulon. Tempat pengungsian sementara, katanya, tersedia di beberapa lokasi, yakni di tanggul Sungai Wulan, MI Al Islam Mijen, MI di Desa Jleper, Balai Desa Pecuk dan SD setempat, ruko di Desa Jleper, dan Kantor Pengairan di Desa Mijen.

Khusus untuk pengungsi yang menempati tanggul di Dukuh Ngelo, Desa Mijen, katanya, tercatat sebanyak 400-an pengungsi. Sedangkan dapur umum, sudah dipersiapkan di lokasi yang dinilai lebih strategis, yakni di halaman SD Pecuk.

Berdasarkan pengamatan, ketinggian genangan banjir saat ini lebih rendah dibanding ketinggian genangan banjir yang terjadi pada Selasa (9/4) dengan akibat yang sama, yakni jebolnya tanggul kanan Sungai Wulan di Desa Mijen.

Salah seorang pengungsi di Desa Jleper, Supandi mengakui, mendapat peringatan untuk segera mengungsi sejak Jumat (19/4), namun banjir tidak terjadi, sehingga harus pulang kembali ke rumah bersama warga lainnya.

"Warga kembali mendapatkan peringatan untuk segera mengungsi pada Sabtu (20/4), kemudian sore harinya benar-benar terjadi banjir," ujarnya.

Hingga siang hari, dia mengaku, belum mendapatkan bantuan makanan bersama warga lainnya.

Berdasarkan pengamatan, sejumlah warga tampak berdatangan ke lokasi banjir untuk memberikan bantuan nasi bungkus maupun kebutuhan logistik lainnya kepada korban banjir di Desa Jleper maupun Ngelo Kulon.

Sedangkan dapur umum yang ada di Desa Pecuk, pada siang hari tampak mulai dipersiapkan.

Jumlah pengungsi pada banjir pertama, mencapai 14.557 jiwa, di antaranya dari Kecamatan Wedung sebanyak 3.400 orang dan Mijen sebanyak 11.157 orang.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement