REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Demi kelancaran dalam melaksanakan ujian nasional (UN) SMA sederajat tahun 2013, seorang siswa SMKN 1 Tengaran, Rudi Sugiarto (19 tahun) rela menginap di sekolahnya.
Kiat ini dilakukannya karena jarak tempuh rumah dengan sekolahnya cukup jauh. Untuk menyiasatinya, ia memilih menginap di sekolahnya selama pelaksanaan UN berlangsung.
“Rumah saya jauh sementara UN mulai pukul 07.00 WIB. Dengan menginap di sekolah saya tak mungkin terlambat,” kata Rudi, kepada wartawan, Senin (25/4).
Siswa SMKN 1 Tengaran ini mengaku tinggal di Karanggede, atau berjarak 18 kilometer. Hambatan lainnya angkutan umum dari rumah menuju sekolahnya sangat terbatas.
“Angkutan terbatas, biasanya kalau ada cenderung penuh sesak. Sementara angkutan alternatif lainnya tidak sampai ke sekolahnya, harus pindah angkutan lagi,” jelasnya.
Dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam dari rumah di kawasan pelosok desa ke sekolah ia tidak ingin beresiko terlambat. “Sayang kalau sampai waktu untuk mengerjakan terbuang sia-sia karena terlambat,” tambahnya.
Rudi tidak sendiri, ia adalah satu dari 25 orang siswa SMKN 1 Tengaran yang menginap di sekolah mereka, di Jalan Darun Na’im, Karangduren, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang.
Pihak sekolah memfasilitasi para siswa ini dengan menampung para siswa di ruang OSIS. Rata-rata, mereka merupakan siswa yangharus menempuh jarak tempuh dari rumah ke sekolahnya cukup jauh.
Meski harus tidur beralaskan karpet, mereka tak hanya sekedar menumpang tidur. Keuntungannya, para siswa ini dapat belajar bersama dalam menghadapi UN.
Sejumlah guru mata pelajaran yang diujikan, secara bergiliran juga mendampingi para siswa yang menginap di sekolah ini belajar sampai pukul 22.00 WIB.
“Beberapa guru sekolah juga menyediakan diri membimbing mereka belajar,” ungkap Guru Bahasa Indonesia, Sriyanto kepada wartawan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
