Senin 25 Mar 2013 23:32 WIB

Longsor di Cililin Kabupaten Bandung Barat, 18 Tertimbun

Rep: Ghalih Huriarto/ Red: Djibril Muhammad
Longsor menimpa puluhan rumah warga dan menewaskan setidaknya 17 orang di desa Muka Payung kampung Lembang kecamatan Cililin kabupaten Bandung Barat, Senin (25/3).   (Republika/Arief Maulana Hasan)
Longsor menimpa puluhan rumah warga dan menewaskan setidaknya 17 orang di desa Muka Payung kampung Lembang kecamatan Cililin kabupaten Bandung Barat, Senin (25/3). (Republika/Arief Maulana Hasan)

REPUBLIKA.CO.ID, CILILIN -- Bencana longsor terjadi di Desa Mukapayung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Senin (25/3). Longsor terjadi sekitar pukul 05.30 WIB. Sekitar 18 terkubur tanah longsor. Sampai pukul 11.30 sudah 6 korban jiwa yang telah dievakuasi.

Salah seorang saksi mata, warga Kampung Nagrog, Desa Mukapayung, Asep Litah (28) mengatakan, longsor terjadi begitu cepat sekitar pukul 05.30 WIB. Ia melihat langsung kejadian longsornya tanah dari tebing Gunung Arca.

"Saya saat itu ada di depan rumah. Saya lihat langsung, saat tanah runtuh dari tebing. Cepat banget kejadiannya. Hanya sekitar lima menit," ujarnya kepada Republika.

Asep mengatakan, pada Ahad (24/3) malam, hujan deras terjadi sejak pukul 21.00 WIB hingga Senin (25/3) pukul 03.00 WIB. Ia bersama rekannya, sempat melakukan ronda dan memeriksa kondisi kampung.

"Saya sempat memeriksa pakai senter, ke tebing-tebing. Dari titik longsoran tanah, tingginya sekitar 500 meter," katanya.

Asep mengatakan, pada pukul 03.00 WIB, ada pengumuman dari masjid kepada warga untuk berkumpul di masjid. Saat itu, warga diminta mencari tempat yang aman. "Kalau pada waktu itu, warga berkumpul di masjid semua, pasti sudah habis semua," ujarnya.

Daerah tersebut, kata Asep, memang pernah terjadi longsor kecil. Namun, Ia tidak mengira, akan terjadi longsor sebesar ini. Saat ini kata Asep, sebanyak enam korban telah ditemukan dan dievakuasi ke Mushala terdekat. 

Pantauan Republika, ratusan warga dibantu dengan TNI, Polisi, dan relawan sedang melakukan pencarian korban, dan mengevakuasi material tanah dan batu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement